Mohon tunggu...
Wistari Gusti Ayu
Wistari Gusti Ayu Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang guru

Guru adalah profesi yang mulia, saya bangga menjadi guru

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mati Lampu di Bali, Konon Waktu yang Tepat Mengintip "Leak"

6 Agustus 2019   13:08 Diperbarui: 25 Juni 2021   06:03 1484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemadaman lampu di Jakarta dan sekitarnya menjadi berita hangat beberapa hari ini. Bahkan Presiden Jokowi pun sampai turun tangan untuk menanganinya.

Listrik memang sangat penting menunjang segala aspek kehidupan di zaman yang serba canggih ini. Tanpa listrik banyak hal menjadi terhambat.

Kehidupan di malam hari yang terang-benderang karena lampu juga semakin membuat kesan horor beberapa tempat menjadi berkurang. Dulu kala saat lampu-lampu listrik belum menerangi malam, banyak orang takut keluar rumah di malam hari.

Konon katanya di Bali, gelapnya malam dimanfaatkan oleh sebagian orang yang mempelajari ilmu pengleakan, mengasah kemampuannya. 

Menurut tribunnews.com leak dan ilmu pengleakan hingga saat ini masih dipercaya dan ditakuti oleh sebagian besar masyarakat Bali. Praktik leak sebagai ilmu sekaligus hantu konon hingga kini masih dijumpai di sana-sini di pulau dewata ini. 

Bahkan dikatakan bahwa Barbara Lovric, peneliti Australia yang meneliti leak, mengutarakan ilmu sihir Bali dibedakan tingkatan dan jenisnya menurut kekuatan dan pengetahuan pemilik ilmu tersebut.

Baca juga: Jangan Sampai Kena "Cetik"

Leak sendiri terdiri dari dua jalur yaitu jalur kiri (kiwa) dipelajari untuk keburukan dan jalur kanan (tengen) untuk kebaikan. Dukun-dukun di Bali dipercaya mempelajari ilmu tersebut. Bahkan konon banyak dari mereka mempelajari jalur kanan maupun kiri. Mereka sengaja mempelajari jalur kiri agar bisa mengobati dan mengetahui sakit yang diderita oleh klien mereka yang sakit karena terkena magic akibat ilmu jalur kiri ini.

Pertempuran antar leak ini juga diduga sering terjadi di tengah gelapnya malam. Tak jarang momen mati lampu digunakan sebagain orang yang penasaran dan ingin menguji nyali datang ke tempat yang dipercayai seram dan sering dijadikan tempat pertandingan leak, seperti kuburan.

Saat mati lampu penerangan jalan ke kuburan atau tempat lainnya akan padam sehingga malam akan benar-benar menjadi gelap gulita. Saat itu kumpulan orang yang penasaran akan mencoba mengumpulkan keberaniannya mengunjungi tempat yang dimaksud.

Baca juga: 4 Bangunan Mangkrak yang Sering Jadi Tempat Wisata Uji Nyali di Bali

Memang tidak dapat dipastikan kebenarannya, banyak cerita yang yang beredar yang menyatakan saat mati lampu terutama di malam Nyepi, manusia yang telah berubah wujud menjadi leak berwujud api akan bertempur di angkasa. Mereka mengadu kesaktian atau sekedar membela klien mereka.

Dan di Bali ada beberapa tempat yang dipercaya sebagai tempat leak-leak sakti berada yakni Sanur dan Nusa Penida. Mungkin juga kita tidak bisa dengan nyata menemui siapa-siapa saja yang mempelajari ilmu ini, karena dalam mempelajarinya konon bersifat sangat rahasia. 

Baca juga: Misteri Leak Unggulan Seni Budaya Bali

Jika anda sekedar ingin tahu mengenai leak ini, ada sebuah film yang mengangkat cerita mengenai leak dengan Judul "Leak (Penangkeb)" yang menjadi rekomendasi dan sudah masuk jaringan bioskop . 

Dan bila ingin membuktikan sendiri dan menguji nyali, mungkin anda bisa mencoba sendiri mencari kebenarannya dengan berlibur di Bali saat malam Nyepi, di saat listrik benar-benar sengaja dipadamkan di Bali. Siapa tahu benar-benar melihatnya sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun