Siswa saya saat menjadi finalis OPSI | dokpri
Coba lihatlah peserta perlombaan OSN, FSLN, LPIR yang sekarang menjadi OPSI yang diadakan Kemdikbud. Boleh dicek sendiri dari mana saja anak-anak itu berasal, tidak semua dari sekolah favorit di kota. Mereka adalah anak-anak desa yang dibina gurunya dengan sepenuh hati. Saya rasa tidak ada guru yang mau mengabaikan anak didiknya dimanapun dia ditugaskan, karena dari awal ketika ia memilih profesi ini, ia sudah tau kewajiban apa yang harus  dijalankan. Semua ingin berkarya memajukan negeri ini.
Siswa saya yang menjadi finalis LPIR di Solo | dokpri
Saya  menceritakan hal ini, bukan karena saya menduga-duga hal yang terjadi, namun dalam hal ini saya mengalami sendiri, sebelum saya menjadi pegawai negeri, saya pernah menjadi guru di sekolah swasta favorit di kabupaten tempat saya tinggal sekarang, tidak ada siswa miskin disana, fasilitas lengkap, berapun dana yang dibutuhkan, orang tua siap membantu. Tidak ada siswa yang berjalan kaki menuju sekolah mobil jemputan siap mengantar, setiap jam pelajaran usai, ibu-ibu dengan dandanan modis sudah siap dengan mobilnya di depan sekolah menunggu anaknya, yang mungkin segera akan mengantar anaknya les lagi  di luar jam pelajaran.
Dan mungkin kita sering memandang sebelah mata sekolah di desa, karena hal seperti itu tidak terjadi, mungkin benar fasilitas kami belum lengkap, tapi jangan mengira kami tidak punya semangat untuk maju. Kami yakin pemerintah akan mengusahakannya, namun harus bersabar tidak ada yang instan, semua butuh proses.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Pendidikan Selengkapnya