Mohon tunggu...
Wistari Gusti Ayu
Wistari Gusti Ayu Mohon Tunggu... Guru - Saya seorang guru

Guru adalah profesi yang mulia, saya bangga menjadi guru

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ikon Pariwisata Bernuansa Luar Negeri di Bali, Menarik Minat Wisatawan atau Menghilangkan Identitas?

21 Juni 2019   14:56 Diperbarui: 22 Juni 2019   07:34 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://m-kuta.com 

Sudah tidak perlu diragukan lagi, Bali tersorohor di seluruh dunia sebagai tujuan pariwisata karena pulaunya yang indah dan budayanya. Dan saya tidak bisa berhenti menulis mengenai Bali, karena banyak hal yang bisa diceritakan tentang pulau cantik tempat kelahiran saya ini.

Semakin hari semakin banyak tempat wisata baru dibangun untuk memenuhi minat wisatawan pergi ke Bali. Tidak hanya menyuguhkan keindahan alam karunia Tuhan Yang Maha Esa, di Bali juga terdapat tempat-tempat indah untuk dikunjungi buatan seniman Bali, seperti tempat-tempat ibadah dengan pahatan khas Bali, museum, gedung pusat kesenian dan lainnya. Budaya masyarakat Bali yang beragam, dan upacara bernuansa adat yang hampir setiap hari berlangsung di Bali juga menjadi hal yang membuat wisatawan selalu ingin ke Bali. Dari kelahiran sampai kematian, semua diupacarai dengan ritual keagamaan yang sesuai dengan adat di Bali.

Ngaben yakni upacara pembakaran mayat (kremasi) adalah salah satu dari sekian upacara adat yang paling diminati untuk diabadikan oleh wisatawan. Namun belakangan ini tidak hanya keindahan alam dan budaya yang kental akan khas Bali yang menjadi minat wisatawan untuk berkunjung.

Wisata"Selfie" adalah kata yang tidak asing lagi ditelinga. Spot untuk selfie adalah tempat wisata yang sekarang ini banyak dibangun di Bali. Dan spot-spot semacam ini sudah banyak yang jauh dari identitas Bali, dan sangat digemari terutama kaum muda untuk mengambil gambar.

Sumber: https://m-kuta.com 
Sumber: https://m-kuta.com 

Kehadiran spot selfie bernuansa "ala"luar negeri ini juga banyak menuai kritik warga, yang sebagian menyatakan bahwa dengan adanya spot semacam ini akan menghilangkan ciri khas Bali yang merupakan tempat wisata yang kental akan budayanya.

Bahkan baru-baru ini postingan tweet akun @thenampale yang mengatakan "Semakin kesini semakin banyak ruang2 publik diBali memunculkan ikon2 yg jauh dari identitas Bali, asumsi gue seh ini tujuannya IG feed's purposes, tp ini gejala buruk buat edukasi dan penghargaan atas budaya org2 sebelum kita". Hingga saat ini postingan tersebut telah di retweet hingga ribuan kali. Namun kemudian postingan tersebut dihapus.

Postingan tweet dari akun @thenampale menuai pro kontra seperti pada akun @Xboyz69 menyatakan "Bikin petisi aja gan, biar naik, jd pemprov bali bisa langsung ambil langkah, klo di biarin aja lama2 bali kehilangan identitas nta nih gan... salam dari pecinta bali..!!!

Berbeda halnya dengan tanggapan akun @DewaDewa28, yang memberintanggapan 'Jika budaya kita tereduksi harusnya sudah dari jauh jauh hari bli, gk usah kawatir lah.. Selama masih ada desa adat di bali, budaya kita yg adiluhung akan selalu ajeg. Ini murni bisnis, dan bisa diliat wisatawan yg datang kebanyakan lokal..

Terlepas dari pro dan kontra tersebut, sejak dulu yang saya rasakan sendiri, perkembangan pariwisata di Bali sangat dinamis. Luwes menerima berbagai macam perubahan dan tuntutan situasi tanpa harus meninggalkan tradisi dan budaya yang telah berurat dan berakar secara turun-temurun. 

Bangunan-bangunan berciri khas Bali sebagai ikon Bali tetap terjaga, di tengah menjamurnya anjungan foto bernuansa luar negeri. Rumah adat bergaya arsitektur Bali tetap megah dibuat di lingkungan masyarakat Bali walaupun di pusat kegiatan wisata dibangun hotel megah bergaya eropa. Bahkan ditengah maraknya budaya luar masuk ke Bali tradisi upacara adat tetap berjalan tanpa ada yang dikurangi. 

Bagaimana menurut anda?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun