Mohon tunggu...
Wistara Maharani Prashinta
Wistara Maharani Prashinta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya

Saya merupakan mahasiswa dari Universitas Negeri Surabaya jurusan Bimbingan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan dengan nim 22010014112

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Buruk Self-Diagnosis pada Kesehatan Mental Anak Generasi Z

28 Oktober 2022   01:00 Diperbarui: 28 Oktober 2022   01:02 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Self-diagnosis dapat berakibat gangguan kesehatan mental yang sebenarnya tidak terdiagnosis.

Penyakit mental biasanya muncul disertai oleh gangguan lain. Misalnya seseorang mengalami gangguan kecemasan namun gangguan kecemasan dapat membuat gangguan kesehatan mental lain tertutupi missal gangguan depresi mayor. 

Pada kejadian tersebut dapat di katakan komorbiditas. Komorbiditas adalah ketika dua tau lebih simdorm terjadi bersamaan pada orang yang sama. Nah, jika seseorang melakukan self-diagnosis maka ia dpat melewatkan komorbiditas yang ada. Dan hal tersebut tentu berbahaya bagi kesehatan mental seseorang. 

  1. Mengonsumsi obat atau melakukan metode dokter yang salah.

Apa yang akan anda lakukan setelah melakukan diagnosis pada diri sendiri melalui informasi yang anda cari sendiri di internet? Tentu akan muncul di benak anda untuk mengobatinya. Orang yang memahami hal tersebut akan datang ke orang yang professional pada bidangnya dan mempertanyakan akan kesehatan mental dirinya. 

Namun tak sedikit juga orang yang self diagnosis mengonsumsi obat yang ia baca di internet tanpa resep dokter, hanya mengandalkan informasi di internet yang ia rasa sesuai dengan dirinya. Tentu hal ini dapat  merugikan kesehatan mental serta kesehatan diri orang tersebut. Mengonsumsi obat tanpa resep dokter atau melakukan metode dokter yang salah dapat memperburuk keadaan tubuh dan mental, serta membahayakan jiwa diri sendiri. 

  1. Depresi.

Kehawatiran yang berlebihan, mengalami gangguan kecemasan, salah mengonsumsi obat tentu dapat memperburuk kesehatan mental diri sendiri. Depresi adalah akibat buruk yang di peroleh dari self diagnosis. Biasanya gangguan kecemasan muncul di sertai depresi mayor. 

Sebegitu menakutkannya melakukan self-diagnosis. Yang mungkin seharusnya kesehatan mental kita tidak seburuk apa yang kita diagnosis, malah memburuk akibat self-diagnosis. 

Apa yang dapat di lakukan generasi Z untuk mencegah self-diagnosis ?

Generasi Z merupakan generasi kelahiran tahun 1996-2009 yang tentu merupakan pengguna internet terbanyak dibanding generasi generasi lain. Informasi atau bacaan mengenai kesehatan mental di internet tentu tidak luput dari generasi Z, sehingga self-diagnosis juga banyak dilakukan oleh generasi Z. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun