Mohon tunggu...
Wisri Atuti
Wisri Atuti Mohon Tunggu... Guru - Guru IPA di SMP Negeri 120 Jakarta, Suka menulis dan senang mempelajari hal - hal yang baru untuk menambah wawasan dan diagikan kepada peserta didik /teman sejawat

Wisri Atuti, lahir di Jakarta 53 tahun lalu. Mengajar di SMP Negeri 120 Jakarta Utara.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Perjalanan Mengunjungi Pantai Pangandaran yang Menawan

18 September 2022   23:32 Diperbarui: 20 September 2022   19:58 900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

  Tulisan ini menceritakan tentang liburan keluarga kecil Kami di bulan Juli 2022, bertepatan dengan liburan kenaikan kelas.Awalnya saya rindu melakukan perjalanan menggunakan kereta.Sebelum libur tiba, saya diskusikan rencana liburan bersama keluarga.

Sebenarnya Saya ingin pergi ke Bali dengan berkereta.Namun, karena perjalanan ke Bali membutuhkan waktu cukup lama, kedua anak saya tidak setuju. Sebab mereka juga sudah punya agenda dalam mengisi liburan.

Akhirnya Saya mengubah tujuan liburan menjadi ke Pangandaran.Walaupun sudah beberapa kali mengunjungi tempat tersebut, tapi belum pernah menggunakan kereta api.Pilihan Saya menggunakan kereta api Serayu, kereta api kelas ekonomi dengan harga tiket yang murah.Hitung - hitung menghemat pengeluaran.

Untuk kenyamanan berwisata, Saya menghubungi seseorang yang mengelola sebuah wisata alam.Melalui beliau. Saya meminta dicarikan mobil dan supirnya, untuk mengantar Saya dan keluarga selama di Pangandaran.Selain itu, Saya juga memintanya untuk mencarikan penginapan yang dekat dengan pantai.

Hari liburpun tiba, kami sekeluarga memulai perjalanan dari stasiun senen, tempat pemberangkatan kereta api Serayu dengan  tujuan akhir Purwokerto. Beberapa saat sebelum jam keberangkatan kereta, kami sudah bisa memasuki gerbong, dan mencari tempat duduk sesuai nomor yang tertera ditiket. 

Sekitar jam 7 malam, kereta memulai perjalanan. Stasiun demi stasiun dilalui.Karena perjalanan malam, kebanyakan penumpang memilih tidur, walau tidak benar - benar tidur. Jika sampai di satu stasiun, keheningan malam berubah menjadi sedikit gaduh, sebab ada penumpang yang baru naik mengisi bangku yang ditinggalkan penumpang yang turun.Sepertinya KA Serayu merupakan kereta pavorit, bangkunya selalu berganti penumpang sejak stasiun Karawang.

Sampai di stasiun Banjar, tepat saat azan subuh berkumandang. Rombongan kami langsung menuju mushola yang bersebelahan dengan toilet.Usai melaksanakan sholat subuh, kami keluar dari stasiun.Pengemudi mobil bernama Wahyu sudah menjemput. Walau sudah dijemput, kami tidak langsung meninggalkan stasiun.Kami memilih untuk masuk ke sebuah warung, sekedar menghangatkan perut dan mengisi perut dengan makanan.

DOKPRI
DOKPRI

Dengan menggunakan mobil, kami menuju Pangandaran.Sebuah wilayah di Jawa Barat yang terkenal dengan keindahan pantainya. Sambil menikmati pemandangan dan jalan yang berkelok - kelok, saya utarakan tempat - tempat yang akan saya kunjungi. Agar efektif, saya meminta Pak Wahyu untuk langsung mengantar ke tempat wisata.Wisata yang saya pilih yaitu "Grand Canyon".Walau sudah pernah ke tempat tersebut, saya ingin kembali menikmati keindahan alam sepanjang sungai Cijulang.

Sayang keinginan saya tidak bisa terwujud.Hujan semalaman membuat sungai Cijulang meluap, dan wisata "rafting" di sungai tersebut ditutup. Akhirnya Pak Wahyu memberikan alternatif yaitu wisata River Tubing Santirah. Sayapun menyetujuinya.Ternyata keadaan di sungai Santirah juga sama, karena sedang hujan. 

Akhirnya, saya meminta Pak Wahyu mengantar ke Pantai Batu Karas.Sampai di pantai Batu Karas sedikit gerimis, namun masih bisa berenang menanti ombak datang.Tak sampai satu jam, Pak Wahyu mengabarkan kalau River Tubing santirah sudah dibuka, karena hujan sudah berhenti. Kami langsung masuk mobil dengan baju yang basah.

dokpri
dokpri

 

dokpri
dokpri
  Menyusuri sungai menggunakan ban dalam truk yang dibentuk sedemikian rupa, sungguh pengalaman yang mengasyikkan, apalagi banyak jeram yang dilalui.Walau diguyur hujan, kami menikmatinya.Selesai menyusuri sungai sudah terhidang makan siang khas sunda,dengan menu nasi liwet, ayam goreng, tahu dan tempe goreng, ikan asin, sambal serta lalapan. Benar - benar makan siang yang nikmat.

Kami makan setelah membersihkan diri dan sholat dzuhur.Setelah selesai makan, barulah kami minta diantar ke Penginapan.Sayang, hari hujan sehingga kami tidak bisa menikmati sore melihat sunset di pantai barat.Kami memilih beristirahat, karena cuaca tidak mendukung.

dokpri
dokpri

   

dokpri
dokpri

Setelah tidur semalaman, Saya bangun saat mendengar azan subuh dari sebuah mesjid. Usai sholat subuh, saya pergi ke pantai timur,berburu" sunrise".

Saya pergi sendiri, karena yang lain memilih melanjutkan tidur, mungkin masih ngantuk dan lelah.Suasana di pantai timur sudah ramai, semuanya ingin melihat matahari terbit yang eksotis.Setelah matahari cukup tinggi, saya memutuskan untuk kembali ke penginapan.

Tak lupa saya belanja oleh - oleh berupa : ikan asin jambal, rebon kering dan terasi. Saya juga membeli udang dan cumi yang digoreng kering, untuk tambahan lauk makan pagi.

dokpri
dokpri

Setelah semua mandi dan sarapan, kami memulai perjalanan kembali. Tujuan perjalanan hari ini adalah naik perahu menuju beberapa tempat yang biasa dikunjungi oleh wisatawan. Kami melihat ikan kecil berwarna indah yang berlenggok - lenggok di air. Kami melemparkan remahan roti yang sudah kami siapkan.

Seketika gerombolan ikan berebut menyambut.Sungguh pemadangan yang indah. Setelah itu perahu menepi di satu sisi cagar alam,disitu kami bertemu kera dan rusa.

Cukup lama kami menghabiskan waktu ditempat tersebut.Saat kuliah, Saya pernah menginap di gedung yang merupakan base camp bagi peneliti.Hanya saja gedung tersebut sepertinya sudah tidak digunakan dan banyak bagian gedung yang rusak.

dokpri
dokpri

 

dokpri
dokpri
  Setelah puas mengenang sepenggal kisah masa lalu,Saya mengajak rombongan kembali ke perahu.Pengemudi perahu membawa kami ke pasir putih. disitu kami diajak masuk ke goa dan melihat landak yang hidup di goa tersebut.Tak lupa kami memberi roti kepada landak penghuni goa.

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri

Keluar goa di pintu yang berbeda, kami memutuskan perjalanan melalui darat. Sebelum keluar area cagar alam, masih ada satu goa lagi yang bisa dinikmati, yaitu goa panggung.Ini merupakan akhir penjelajahan di Pangandaran. Pak Wahyu sudah menunggu,menjemput kami menuju penginapan umtuk sholat dan makan siang.

Sebelum benar - benar meninggalkan Pangandaran, sebetulnya Kami masih bisa bermain di Pantai Barat.Namun hanya sebentar di Pantai Barat karena hujan turun.Akhirnya Kami kembali ke penginapan untuk  berkemas dan menuju stasiun Banjar, berkereta pulang ke Jakarta. 

dokpri
dokpri

Begitulah liburan keluarga Kami di Pantai Pangandran yang menawan.Menjadi pengalaman yang indah untuk dikenang.Sampai berjumpa lagi diliburan mendatang.Semoga...

     

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun