Apakah anda familiar dengan teori Big Bang? Big Bang teori menjelaskan bahwa kehidupan alam semesta dimulai dengan satu buah ledakan besar, ledakan unsur-unsur pembangun alam semesta yang memampat meledak dan menciptakan alam semesta, namun saya akan memberitahu anda sebuah rahasia, tahukah anda bahwa Bing Bang masih berlangsung hingga saat ini? Ya, kehidupan hanyalah bagian dari proses ledakan itu sendiri dan kita berada didalamnya yang artinya alam semestahanyalah satu ledakan besaryang mempunyai akhir dan kehidupan yang ada didalam merupakan proses ledakan itu sendiri.
Panas Alam Semesta
Keberadaan panas di alam semesta menjadi kunci penemuan teori Bing Bang. Dahulu unsur-unsur yang memampat rapat sangatlah panas. Setelah unsur-unsur yang menyatu itu tidak dapat mempertahankan kemampatannya, maka meledaklah dan partikel-partikel yang menyebar yang terbentuk dari unsur-unsur tersebut mulai mendingin dan mengerak dengan tetap mempertahankan inti panasnya. Inti yang terbentuk dari ledakan unsur-unsur tersebut dapat kita sebut dengan massa.Â
Semakin besar massa maka semakin besar kekuatan dalam melengkungkan ruang dan waktu yang artinya semakin besar gaya tarik (gravitasi) yang dimilikinya. Massa yang besar menarik massa yang kecil seperti massa matahari menarik massa bumi dan planet-planet lainnya yang mempunyai massa yang lebih kecil. Begitu pula matahari tertarik oleh massa yang lebih besar. Â Mengapa bumi dan planet lain terus berputar mengelilingi matahari begitu pula matahari mengelilingi massa yang lebih besar? Karena kita masih berada dalam proses ledakan Big Bang. Dan kapan ledakan itu akan berakhir? Saat alam semesta kehilangan panasnya.
Hilangnya Panas Dari Alam Semesta
Bila diibaratkan alam semesta itu seperti lautan luas. Kejadian Big Bang sama dengan kejadian pusaran air dimana panas dari gunung merapi didalam laut atau panas lainnya menyebabkan air laut yang memiliki suhu yang lebih dingin menuju ke suhu yang lebih panas sehingga menyebabkan pusaran air. Pusaran air terus terjadi hingga panas yang menyebabkan pusaran tersebut hilang atau melemah sehingga keadaan air laut menjadi tenang kembali.Â
Begitu juga dengan alam semesta, ketika panas menghilang dari inti semesta yang sangat panas mulai kehilangan panas sehingga tidak dapat mempertahankan kestabilannya dan kemudian semesta pun menjadi stabil. Stabilnya alam semesta dapat kita namakan dengan peristiwa kiamat. Galaksi yang terdiri dari gugusan planet yang berada didalam lautan tersebut akan mulai terombang-ambing dilautan yang luas dan saling bertubrukan satu sama lain. Ledakan Big Bang selesai, alam semesta pun berakhir.
Inti Alam Semesta
Inti Alam Semesta merupakan titik dimana Ledakan terjadi. Inti tersebut dari waktu ke waktu kehilangan panasnya dan suatu hari tidak dapat mempertahankan pusaran dalam ruang dan waktu. Jadi disini dapat dikatakan ada dua gaya yang bekerja yaitu gaya gravitasi dan gaya anti gravitasi. Gaya gravitasi mempertahankan pusaran alam semesta sementara gaya anti gravitasi merupakan gaya yang terjadi dalam proses ledakan (Big Bang).Â
Pada saat ini Gaya Gravitasi  lebih besar daripada Gaya Anti Gravitasi namun dengan inti yang mulai kehilangan panasnya, perlahan-lahan gaya gravitasi mulai melemah dan alam semesta perlahan meluas seperti proses ledakan. Saat Gaya Gravitasi lebih kecil daripada Gaya Anti Gravitasi, maka saat itulah terjadi kestabilan yang menyebabkan ketidakstabilan. Alam Semesta mulai meluas tak terkendali, semakin cepat, tumbukan planet-planet dan benda asing terjadi didalamnya, dan kehidupan pun berakhir.
Alam Semesta Baru, Ledakan Kedua?
Alam semesta semakin meluas semakin besar, Gaya Anti Gravitasi disini masih lebih besar dibandingkan dengan Gaya Gravitasi, namun apakah inti semesta telah kehilangan massanya? Meskipun kehilangan panas sehingga menyebabkan Gaya Anti Gravitasi lebih besar Gaya Gravitasi, inti semesta tidak berhenti dan mulai perlahan-lahan membentuk kembali massa intinya. Unsur-unsur semesta yang telah saling bertumbukan perlahan-lahan ditarik kembali oleh inti dan ketika Inti Semesta mendapatkan massanya kembali maka saat Gaya Anti Gravitasi lebih kecil daripada Gaya Gravitasi, alam semesta pun mulai memampat kembali secara cepat.Â
Alam semesta kembali memampat seperti semula, ruang dan waktu kembali memadat dan apa yang terjadi setelahnya? Ledakan pun kembali terjadi dan alam semesta baru pun terbentuk. Hal ini dapat kita sebut dengan The Second Big Bang atau Ledakan Besar Kedua yang membentuk semesta baru. Bila kita ibaratkan seperti penari balet saat memutar tubuhnya untuk pertama kali kemudian putaran itu melemah dan ia pun melakukan putaran kedua setelah mengumpulkan cukup energy untuk melakukan putaran kedua tersebut.
Kehidupan Semesta Baru
Setelah semesta baru terbentuk bagaimana selanjutnya? Apakah kehidupan akan terbentuk kembali seperti ledakan pertama atau tidak? Hal yang pasti adalah ledakan pertama atau ledakan kedua tidak akan pernah terjadi jika tidak ada kekuatan di luar semesta yang tidak boleh tidak ada. Tidak ada yang namanya kekosongan karena bila kita berawal dari kekosongan maka kita tidak pernah ada, pasti ada kekuatan di luar alam semesta yang harus ada dan memang alam semesta itu ada yang membuktikan bahwa kekuatan diluar alam semesta ADA.Â
Kekuatan yang tidak terikat dengan ruang dan waktu, menjadi Yang Awal sekaligus Yang Akhir. Kekuatan yang tidak pernah dapat dicapai oleh pemikiran manusia karena manusia hidup dalam ruang dan waktu. Kekuatan yang kita kenal dengan nama Tuhan. Dan apa bukti keberadaan Tuhan? Alam Semesta yang kita tempati saat ini cukup menjadi bukti bahwa kekuatan diluar alam semesta itu ada.
Penjelasan diatas merupakan murni teori dari penulis yang masih perlu dibuktikan kebenarannya. Teori Hilangnya Panas dari Semesta bersumber dari pemikiran penulis dengan berdasar pada gambaran kejadian pada saat kiamat terjadi yang diterangkan dalam Surat Al Zalzalah dan Al Qariah sehingga penulis mengambil kesimpulan bahwa Ledakan didalam Teori Big Bang masih belum berakhir.
Untuk Teori Anti Gravitasi berdasar pada pemikiran gaya yang ditimbulkan pada proses ledakan terjadi seperti halnya ledakan dalam Big Bang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H