Cianjur, 5 Januari 2025 -- Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, lembaga pendidikan berbasis Islam seperti pesantren menghadapi tantangan untuk tetap relevan tanpa mengabaikan nilai-nilai moral. Pesantren Al-Ittihad Cianjur, bersama dengan Telkom University, menjawab tantangan ini dengan menerapkan program e-learning berbasis web untuk menanamkan etika komunikasi digital kepada para santri. Program ini merupakan bagian dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang diinisiasi oleh Program Studi D3 Sistem Informasi Telkom University.
Sebagai langkah awal, kegiatan ini mengusung tema "Penerapan E-Learning Berbasis Web untuk Penanaman Etika Komunikasi Digital di Pesantren Al-Ittihad Cianjur." Program ini bertujuan tidak hanya untuk mengajarkan etika dalam berkomunikasi secara digital, tetapi juga untuk memberdayakan para santri agar menjadi agen perubahan yang menyebarkan nilai-nilai etika dalam masyarakat.
Langkah Nyata dalam Transformasi Digital
Program ini mencakup beberapa tahapan, yaitu:
- Pengembangan Platform E-Learning: Sebuah platform berbasis web yang dirancang khusus untuk mendukung pembelajaran digital di pesantren. Modul-modul di dalamnya telah disesuaikan dengan prinsip-prinsip Islam agar tetap relevan dengan nilai-nilai pesantren.
- Pelatihan Guru dan Santri: Sebanyak 13 guru Pesantren Al-Ittihad mengikuti pelatihan tentang pembuatan konten digital bertema etika komunikasi. Pelatihan ini bertujuan membantu para guru mempersiapkan materi ajar berbasis digital yang interaktif dan sesuai dengan kebutuhan santri.
- Implementasi dan Evaluasi: Kegiatan ini ditutup dengan sesi penggunaan platform e-learning oleh para guru. Dalam sesi ini, mereka diajarkan cara menggunakan fitur-fitur pada platform tersebut untuk diterapkan kepada para santri.
Kolaborasi Berdaya Guna
Kegiatan ini dilaksanakan dalam dua sesi, yakni pada 5 November 2024 dan 4 Desember 2024, dengan melibatkan tiga dosen dan lima mahasiswa Telkom University. Mahasiswa berperan sebagai fasilitator dan tim dokumentasi, memastikan setiap materi tersampaikan dengan baik kepada para peserta. Sesi pertama berfokus pada workshop pembuatan konten etika komunikasi digital, sementara sesi kedua bertujuan memperkenalkan cara penggunaan platform e-learning kepada para guru.
Respon Positif dan Harapan untuk Masa Depan
Program ini mendapat sambutan positif dari pihak pesantren. Guru-guru merasa lebih percaya diri dalam memanfaatkan teknologi digital untuk mendukung proses belajar-mengajar. Santri pun menunjukkan antusiasme terhadap pendekatan pembelajaran baru ini. Respon ini membuka peluang untuk melanjutkan program pada semester berikutnya, dengan cakupan yang lebih luas.
"Program ini memberikan kami perspektif baru dalam mengintegrasikan teknologi dengan pendidikan Islam. Kami berharap Pesantren Al-Ittihad dapat menjadi pelopor dalam pendidikan etika digital di kalangan pesantren lainnya," ujar salah satu guru yang mengikuti pelatihan.
Dampak yang Lebih Besar
Penerapan e-learning ini diharapkan menjadi langkah awal bagi Pesantren Al-Ittihad untuk menjadi model dalam pendidikan berbasis teknologi di lingkungan pesantren. Lebih jauh, program ini diharapkan mampu melahirkan generasi santri yang tidak hanya cakap dalam menggunakan teknologi, tetapi juga bijak dan bertanggung jawab dalam berkomunikasi di dunia digital.
Inisiatif ini adalah bukti bahwa pesantren dapat beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa mengabaikan nilai-nilai inti yang menjadi landasan pendidikan mereka. Pesantren Al-Ittihad, melalui kolaborasi dengan Telkom University, telah membuktikan bahwa teknologi dan tradisi dapat berjalan beriringan untuk menciptakan dampak positif yang luas bagi masyarakat.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H