Mohon tunggu...
Wisnu Dewa Wardhana
Wisnu Dewa Wardhana Mohon Tunggu... Konsultan - Peneliti

Seorang pembelajar dan pengagum pemikiran Bung Karno

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kemegahan Politik Anak Muda

17 April 2023   21:05 Diperbarui: 12 April 2024   05:25 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengawali karir profesionalnya sebagai praktisi di bidang hukum, selaras dengan pencapaian akademiknya yang merupakan jebolan S1 Fakultas Hukum Universitas Trisakti, dan S2 Master Hukum Universitas Gajah Mada. Siti Nurizka Puteri Jaya atau Rizka sebagai panggilan karibnya menghabiskan masa mudanya dengan berbagai keberanian.

Pernah bekerja selama 1,5 tahun di PT. Medco Power Indonesia pada Divisi Hukum dan Korporasi, kemudian 2,5 tahun bekerja di PT. Indonesia Comnets Plus pada divisi yang sama dengan tempatnya bekerja sebelumnya ini tiba-tiba bertransformasi untuk menapaki dunia politik pada 2013. Saat itu ia memasuki usia 25 tahun, sebuah usia yang cukup muda untuk seseorang menapaki dunia politik.

Dengan usia yang cukup muda tersebut bisa dikatakan Rizka adalah anak kemarin sore di dunia politik. Keputusannya bergabung dengan Gerindra tidak diambilnya dengan gegabah. Sebelumnya, ia menggali informasi dengan dalam tentang perpolitikan Indonesia. Ia juga mengolah berbagai sumber tentang politik dan anak muda di Indonesia sebagai bekal pengetahuannya untuk ia kawinkan dengan ilmu hukum sebagai kekuatannya untuk mantap di dunia politik.

Sebagai anak muda, Rizka memiliki keyakinan bahwa Partai besutan Prabowo Subianto tersebut bukanlah hanya sebagai kendaraan politik saja. Tapi juga sebagai wadah untuk masyarakat dan warga negara menyumbang gagasan dalam gerakan perubahan bangsa Indonesia.

Pada 2014, tahun pertamanya di dunia politik, ia sedang memulai sejarah bahwa anak muda harus memiliki suatu kesadaran berpolitik untuk melakukan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat dengan ia tampil sebagai Calon Legislatif DPR-RI Daerah Pemilihan Sumatera Selatan 1 (Palembang, Banyuasin, Musi Banyuasin, Musi Rawas, Lubuk Linggau).

Dalam kontestasi tersebut sesungguhnya Rizka sedang belajar bergulat dengan berbagai intrik politik yang dilakukan oleh kontestan lainnya. Meski gagal, ia tidak pernah menarasikan sebuah kegagalan. Tapi ia sedang menikmati tiap fase yang dilaluinya.

Ia tidak pernah menjadikan kegagalan sebagai akhir dari perjuangan. Sebuah pepatah kuno mengatakan bahwa "sejarah bukan hanya dimiliki oleh pemenang saja. sejarah pun juga bisa ditulis oleh mereka yang gagal".

Perjuangan berlanjut di tahun berikutnya, 2015, ketika ia tampil sebagai Calon Wakil Bupati dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Musi Rawas Utara. Berpasangan dengan Khairul Alamsyah, Ia mendapatkan peringkat tiga dengan 25,69% atau setara 24.930 suara.

Di situ ia terseok-seok. Berbagai intervensi dan intrik dari lawan politik sangat banyak ia dapatkan. Berbagai ujian dan jebakan politik juga tidak kurang ia alami. Menjadikannya pelajaran yang sangat berharga tatkala ia mendapatkan identitas sejati dalam politik, yaitu ketulusan dan kejujuran.

Dengan 2 kali catatan kegagalan tersebut justru semakin membuat Rizka percaya diri. Karakter dan keteguhannya berpolitik semakin terbentuk. Landasan pemikirannya untuk mencapai tujuan cita-cita memakmurkan dan menyejahterakan rakyat semakin kokoh. Semangat perubahan bangsa yang ia usung pun semakin berkobar.

Sebuah pembuktian ditunjukkan Rizka ketika tahun 2019 tampil kembali sebagai Calon Legislatif DPR-RI Daerah Pemilihan Sumatera Selatan 1. Mengikuti kontestasi dari daerah pemilihan yang sama dengan sebelumnya adalah pilihan baginya untuk mengabdi kepada tanah kelahirannya, daerah yang ia cintai. Memiliki rasa cinta yang sangat besar kepada Bumi Sriwijaya adalah sebuah rahasia umum bagi masyarakat Sumatera Selatan ketika mengidentifikasi seorang Siti Nurizka Puteri Jaya.

Sejarah bergerak maju. Kolosal terjadi di tahun 2022. Tepatnya 12 April 2022 ketika Rizka dilantik sebagai anggota DPR-RI. Dengan latar belakang hukum, ia dipercaya mengisi bagian di Komisi 3 DPR-RI yang membidangi hukum. Satu frekuensi dengan tugas pokok yang selama ini ia inginkan, yaitu penegakan supremasi hukum atas berbagai persoalan.

Berulangkali mengikuti kontestasi politik. Berulangkali kali juga menuai kegagalan, seolah Rizka memberi pesan kepada kita semua tentang arti dan makna perjuangan.

Baginya, dengan lika-liku perjuangannya tersebut adalah sebuah komitmen untuk menghargai proses dan sebagai bentuk keteladanan yang langka di zaman saat ini yang serba instan.

Dengan tempaan ujian yang begitu berat, Rizka juga membangunkan kesadaran bagi kita untuk memiliki kesadaran kolektif bahwa pemimpin masa depan tidak hanya dilahirkan, tapi juga dipersiapkan.

Kegagalan adalah layaknya sebuah sekolah. Memiliki kepadatan materi pengajaran, dan memuat pendidikan untuk menghayati segala keihklasan untuk kita terapkan dalam laku hidup sehari-hari.

Keberanian, kegigihan, dan semangat juang adalah format yang wajib dimiliki oleh siapapun agar kita memiliki identitas keberhasilan. Dan keberhasilan format tersebut dihadirkan oleh simbol politik anak muda yang megah bernama Siti Nurizka Puteri Jaya.

Sebagai anak muda, bukan sebuah kebetulan jika pencapaian dapat kita raih meski harus didahului dengan kegagalan. Adalah sebuah gemblengan untuk menolak lahirnya pribadi yang instan.

Proses adalah pelopor untuk menjaga kualitas diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun