Mohon tunggu...
Satria Channel
Satria Channel Mohon Tunggu... Jurnalis - Satria Channel

Jurnalis yang benar bisa merubah tatanan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Curahan Hati Seorang Anak yang Rindu Akan Sosok Ibu

27 Maret 2023   00:35 Diperbarui: 27 Maret 2023   02:29 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bekasi - Ibu, engkau orang yang sangat berharga dihidup ini, maafkan kami anakmu yang sering kali mengabaikan kehadiranmu, engkau adalah sosok pahlawan yang rela berkorban apapun untuk anakmu. Senin, 27 Maret 2023.

Dikala sosok ibu masih ada di hadapan kita, tanpa kita sadar, sering kali kita melupakan kehadirannya, raut wajah tulusnya sering kita balut dengan keegoisan.

Ibu, maafkan anakmu yang belum bisa membahagiakanmu, mungkin ini hanya sebatas ucapan tulus seorang anak ketika ditinggal pergi ibu untuk selamanya.

Harapan dan keinginan seorang ibu kepada anaknya adalah kebahagian anak itu sendiri, betapa tulusnya kasih sayang engkau ibu, semua doa dan semua yang kita berikan kepadamu ibu, belum cukup membalas seluruh pengorbanan yang engkau berikan kepada anakmu.

Mungkin ini sebagian contoh kecil pertanyaan yang membuat anak sadar betapa tulusnya seorang ibu untuk anaknya.

Apakah seorang anak rela meninggalkan makanan yang sedang dimakan hanya untuk membersihkan kotoran seorang ibu?

Apakah seorang anak rela memberikan seluruh makanan kepada ibunya disaat si anak sedang lapar?

Apakah seorang anak rela memberikan hidup dan nyawanya hanya untuk membela dan mempertahankan hidup ibunya?

Namun, semua pertanyaan itu menjadi suatu pengorbanan yang dilakukan seorang ibu untuk anaknya, tanpa disadari itulah contoh ketulusan yang diberikan seorang ibu untuk anaknya.

Apakah kita sudah pantas membahagiakan seorang ibu hanya dengan harta berlimpah dan kemewahan?

Apakah segala pengorbanan seorang ibu bisa dibayar dengan ucapan dan janji manis seorang anak kepada ibunya?

Sering kali seorang anak menganggap harta, kemewahan dan janji manis sebagai sebuah bentuk balas budi kepada ibunya.

Tetapi bukan itu yang diharapkan seorang ibu kepada anaknya, seorang ibu tidak ingin meminta harta dan kemewahan dari anaknya.

Kebahagiaan seorang anak sudah menjadi kebahagiaan tersendiri untuk dirinya, ketauladanan seorang anak sudah menjadi obat dahaga seorang ibu kepada anaknya, ketaatan seorang anak sudah menjadi kemewahan untuk dirinya.

Mungkin harta, kemewahan dan fasilitas yang lain hanya sebatas bonus untuk dirinya.

Pesan untuk kita semua, bahagiakan ibumu selagi masih ada, jangan sia-siakan ibumu, seorang ibu adalah kunci menuju kebahagiaan yang abadi untuk anaknya, jangan sampai kita menyesal dikemudian hari ketika ibumu sudah pergi untuk selamanya.

Hanya untaian doa kupersembahkan untuk seorang ibu yang sudah tenang dialam sana.

Maafkan anakmu bu...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun