Mohon tunggu...
Wisnu Rahmat Saputra
Wisnu Rahmat Saputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Jember

A full-time International Relations deeply interest in politics, human right, economy, environmental and sustainability issues

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Merkantilisme dan Perdagangan Global

7 Maret 2024   02:33 Diperbarui: 7 Maret 2024   02:41 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Merkantilisme bisa didefinisikan sebagai suatu konsep dalam ekonomi yang menyatakan bahwa suatu negara harus menjadi mandiri dan tidak bergantung dengan negara maupun pihak lain. Hal diatas diwujudkan dengan cara membuat nilai ekspor lebih besar dari nilai impor. Dalam konteks ini, kemandirian dimaksudkan agar negara dapat mencukupi kebutuhan dalam negerinya tanpa bergantung dengan negara lain. Merkantilisme memandang bahwa negara harus pandai dalam berdagang dan mengumpulkan kekayaan, dimana pada saat itu emas dan perak menjadi tolak ukur kekayaan. Dengan kata lain, merkantilisme menjadi pedoman untuk negara menjadi mandiri secara ekonomi serta mampu untuk menjaga kekayaannya. 

Konteks Sejarah Merkantilisme

Kemunculan Merkantilisme dimulai di Eropa pada abad ke-16, hal ini beriringan dengan kemunculan negara-bangsa. Seperti yang sudah dijelaskan diatas kekayaan diukur dengan emas dan perak, negara-negara bertujuan mengumpulkan emas dan perak melalui neraca perdagangan yang menguntungkan.

Pendekatan Merkantilisme mendominasi hingga abad ke-19, namun akhirnya mengalami penurunan yang merupakan dampak dari munculnya liberalisme ekonomi dan kritik terhadap perspektif zero-sum game serta distribusi kekayaan yang tidak merata.

Merkantilisme melibatkan intervensi pemerintah untuk mengatur perdagangan, memaksimalkan ekspor, meminimalkan impor, serta melindungi produksi barang dalam negeri. Kontrol tersebut dilakukan melalui tarif dan kendali perdagangan. Upaya yang dilakukan ini pada akhirnya mengakibatkan adanya pendirian koloni, kontrol perdagangan, dan negara menjadi terfokus untuk menjaga saldo perdagangan positif bagi negara induk.

Prinsip Utama Merkantilisme

  1. Neraca Perdagangan

Dalam konteks merkantilisme, neraca perdagangan adalah konsep ekonomi yang menekankan kemandirian dengan strategi membuat neraca perdagangan yang menguntungkan. Seperti yang sudah disebutkan di awal, hal tersebut dilakukan dengan cara memaksimalkan ekspor dan meminimalkan impor untuk menjaga neraca perdagangan positif dengan negara lain.

  1. Akumulasi Kekayaan

Konsep akumulasi kekayaan memiliki fokus pada neraca perdagangan positif dengan mengekspor lebih banyak barang dan jasa daripada mengimpor. Dengan cara ini, negara dapat mengakumulasi kekayaan dan sumber daya yang dimiliki. 

  1. Intervensi Pemerintah

Merkantilisme melibatkan intervensi pemerintah, hal ini bermaksud untuk melindungi industri dalam negeri. Intervensi yang dilakukan biasanya merupakan kebijakan yang mencakup pembatasan impor dan penggunaan tarif serta langkah-langkah lainnya yang bertujuan mendukung industri lokal untuk bersaing dengan pesaing asing.

Perkembangan Merkantilisme

  1. Awal Kemunculan

Kemunculan merkantilisme pada abad ke-16 dimulai dengan diciptakannya istilah "Ekonomi Politik" oleh Sir William Petty tahun 1671 serta perkembangannya melalui karya-karya pemikir lain seperti Francis Bacon. Kontribusi Petty dalam bidang ini melibatkan pengembangan 'aritmatika politik' yang merupakan pendahulu sebelum munculnya statistik modern.

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun