Ambil tangung jawab
Setelah pertemuan singkat itu, Anggito menuju aula di Plasa Telkom Yogyakarta yang akan menjadi tempat Kompasiana Modis. Malam itu, Anggito yang membawa flute kesayangannya hendak mencoba sistem suara bersama grup band Koala. Bersama Koala yang hingga kini diasuhnya, Anggito tampil membawakan dua lagu sebagai pembuka Kompasiana Modis. Salah satu lagu yang memberinya banyak ruang untuk meniup flute-nya adalah lagu berjudul “Cinderamata”.
Kepada Koala yang anggotanya satu almamater dengan dirinya di SMA 3 Yogyakarta, Anggito mengungkapan perasaannya untuk turut mengambil tanggung jawab.
“Menemukan mereka yang berbakat, saya merasa turut bertangung jawab membesarkan dengan cara yang baik agar tidak tersesat,” ujarnya.
Kami kemudian bertemu keesokan harinya, tepat di ujung Juli 2010. Meskipun saya nebeng acara dan dijadwalkan lima menit sebelum acara selesai, saya datang 20 menit sebelum acara dimulai. Bersamaan dengan panitia yang sedang menyiapkan segala keperluan, saya masuk aula bersama dengan sekitar 100 kompasianer (sebutan untuk blogger Kompasiana).
Mereka yang datang, Sabtu, 31 Juli 2010 itu antusias ingin mendengar langsung dari Anggito. Kemelut yang terjadi terkait dirinya yang akhirnya memilih pergi dan kembali ke Yogyakarta yang dicintainya jadi topik utama.
Kemelut dari Istana
Kemelut itu berawal dari Istana, Selasa, 5 Januari 2010. Saat itu, Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha menjelaskan jadwal pelantikan Sekretaris Kabinet dan lima wakil menteri untuk memperkuat Kabinet Indonesia Bersatu II. Lima wakil menteri yang akan dilantik adalah Wakil Menteri Keuangan, Wakil Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional, Wakil Menteri Pendidikan Nasional, Wakil Menteri Kesehatan, dan Wakil Menteri Pertahanan.
[caption id="attachment_137461" align="alignnone" width="640" caption="Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam satu kesempatan menjadi inspektur upacara dengan pelantang terbungkus plastik. Dengan pelantang, Presiden kerap menanggapi kemelut yang awalnya muncul dari Istana. (Wisnu Nugroho | 2006) "][/caption]
Namun, pada hari pelantikan di Istana Negara oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Anggito batal dilantik sebagai Wakil Menteri Keuangan. Panggilan ke Puri Cikeas Indah dan kontrak politik yang sudah diteken Anggito diabaikan. Saat kemudian tidak jadi dilantik pun, tidak ada pembicaraan atau pembatalan untuknya.
Sudi Silalahi yang dicopot dari jabatan Sekretaris Kabinet untuk menjadi Menteri Sekretaris Negara menjelaskan kepada media. Pelantikan Anggito ditunda karena syarat administratif belum terpenuhi. Agak janggal untuk urusan sepenting ini.