saat itu, empat tahun lalu. warna politik mereka memang berbeda. namun, mereka justru berteman sangat dekat dan terlihat mesra tidak seperti saat warna politik mereka berdua nyaris sama. mereka berdua bersama sekitar 100 orang anggota rombongan beribadah umrah. ya, mereka adalah pak beye dan pak surya paloh. dari hotel kerajaan di jeddah, mereka berangkat sudah mengenakan baju ihram. sepeninggal mereka, hotel mewah yang ketat dijaga seperti penjara di mata saya, kami hanya tinggal berdua saja. ya. saya dan pak purnomo yusgiantoro. sepi rasanya dan tidak enak tinggak di hotel mewah hanya berdua. laki-laki pula teman hotelnya. hahahaha. maaf ya pak pur yang baik dan bersahaja. kini, setelah empat tahun berlalu dan terpilih kembali sebagai presiden, pak beye kembali berangkat umrah. saya tidak tahu berapa anggota rombongan yang diajaknya karena saya tidak diajak serta. biasanya sih, jumlah rombongan pak beye ke luar negeri sebanyak kursi pesawat airbus milik garuda. sekitar 120 orang yang ikut serta. yang mendahului rombongan mungkin sejumlah itu juga atau kerap justru lebih banyak jumlahnya. sebelumnya, pak beye bersama 100 anggota rombongan berangkat umrah pada mei 2006. sebelumnya lagi, sebelum pemilu presiden 2004, pak beye juga berangkat umrah. senang melihat pemimpin kita berusaha dekat dengan yang maha kuasa. untuk keberangkatan umrah pak beye, mari kita ikut berdoa dari tanah air tercinta. tentu saja untuk bangsa kita yang tidak pernah beranjak dari masalahnya yang itu-itu saja. bahkan seperti lebih parah saja masalahnya. sejauh saya ingat, doa yang akan diucapkan pak beye saat umrah terakhir tahun 2006 adalah berdoa untuk rakyat, untuk bangsa, untuk masa depan indonesia, dan untuk energi yang menjadi persoalan semua bangsa di dunia saat itu. saya tidak tahu apakah doa itu didengar dan telah dikabulkan. anda yang mencatat perubahan yang terjadi empat tahun terakhir di tanah air tercinta ini mungkin bisa menilai. untuk anda semua yang sulit membayangkan bagaimana suasana umrah pak beye, berikut saya lekatkan fotonya. tentu saja pak beye dengan temannya yang saat itu berbeda warna politiknya. salam doa. [caption id="attachment_181692" align="alignnone" width="500" caption="pak beye dan teman umrahnya. tentu saja teman saat keduanya masih berbeda warna politiknya. (2006.wisnunugroho)"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H