Mohon tunggu...
Wisnu Nugroho
Wisnu Nugroho Mohon Tunggu... Penulis -

mengabarkan yang tidak penting agar yang penting tetap penting

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Sekjen Baru Partai Biru

18 Juni 2010   08:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:27 1369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

partai amanat nasional memang lebih dahulu memakai warna biru. namun maaf saja. umur tidak berkolerasi dengan ingatan publik tentang warna biru mereka. cukup dua kali pemilu, partai yang didirikan pak beye dan dibinanya sampai saat ini lebih mengharu biru publik. karena itu, jika orang menyebut partai biru, asosiasi langsung tertuju pada partai yang dibina dari cikeas ini. ini salah satu kehebatan pak beye menurut saya. kapasitasnya sebagai pemimpin teruji setidaknya dari partai politik yang didirikan dan dibinanya. bayangkan saja. sementara masih menjabat sebagai pembantu bu megawati soekarnoputri, pak beye bisa membagi waktu untuk mendirikan partai demokrat. meskipun hanya mendapat sekitar tujuh persen suara pemilih dalam pemilu 2004, partai demokrat mampu menjadi kendaraan yang mengantar pak beye berkuasa di istana. mungkin sejarah memang tengah memihak kepadanya saat itu. di tengah tidak adanya pilihan saat itu, pak beye yang belum gembil pipinya dilihat sebagai yang membawa harapan. karenanya, jargon perubahan dipadupadan dengan lagu pelangi di matamu milik jamrud direspon publik meskipun harus melewati dua putaran. setelah berkuasa di istana, pak beye tidak melepas jabatannya di partai yang didirikannya. menurut saya, ini bukan karena pak beye tidak mampu membedakan posisinya sebagai kepala negara dengan petinggi partai yang hanya mengejar kuasa dan sejumlah hal ikutannya. tidak. campur tangan pak beye bahkan sampai membuat lagu-lagu kampanye yang dinyanyikan bu ani dan mas ibas dilakukan karena berlebih energinya. selain itu, partai demokrat yang masih muda belum bisa dilepas begitu saja. usaha pak beye tetap membina partai yang didirikannya sementara menjabat sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan tidak sia-sia. kaderisasi seluruh pimpinan partai demokrat secara berkala di pendapa cikeas di sela-sela waktu kerjanya membuat partai demokrat menjadi juara seindonesia raya. dari tujuh persen perolehan suara, 21 persen suara diraih lima tahun setelahnya. prestasi luar biasa yang belum pernah ada sejarahnya di indonesia. meskipun demikian luar biasa, pak beye sadar. pesona yang dijaganya tidak akan bertahan selamanya. usia dan kemampuan fisik adalah salah satu pengikis pesonanya. untuk itu, estafet soal pesona ini tengah disiapkan dari cikeas sana. hadirnya mas anas sebagai ketua umum partai demokrat ketiga adalah salah satu strategi estafet pesona itu. tentu saja, mas anas adalah sasaran antara untuk estafet pesona yang sesungguhnya. anda sudah bisa menduga ke siapa estafet pesona pak beye itu disiapkan. ya, dua yudhoyono laki-laki sedang besiap menerimanya. namun, dari kedua yudhoyono laki-laki itu, yang lebih matang adalah mas agus. tidak hanya soal usia dan apa yang telah dicapainya berikut mbak annisa dan almira. tetapi lebih karena jejak langkah mas agus adalah jejak langkah pak beye yang kembali ditapakinya. persis semuanya. namun, karena hari-hari ini yang ditampilkan ke publik adalah mas ibas sebagai pembawa pesona, saya bagikan fotonya kepada anda. tentu saja, mas ibas yang masih muda ini tidak sedang sendiri tetapi diapit kedua orangtua yang amat mencintainya. mas ibas ini imut menurut saya. apalagi kawat gigi warna hijau yang menjaga gigi-giginya. khas anak muda yang ingin menjaga pesona. salam pesona. [caption id="attachment_170647" align="alignnone" width="465" caption="mas ibas tersenyum saat diperkenalkan pak beye kepada calon pemilihnya di medan. (2009.wisnunugroho)"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun