[caption id="attachment_75078" align="alignleft" width="300" caption="teduhnya ki hujan di istana tetap diberikan kepada siapa saja termasuk mobil tinja yang baunya sudah kita tahu semua. (2008.wisnunugroho)"][/caption] sekitar tujuh hektar luasnya. karena itu, selain enam bangunan utama yang terhubung yaitu istana merdeka, istana negara, kantor presiden, wisma negara, sekteratiat negara, dan binagraha, banyak sekali pohon tumbuh di kompleks kepresidenan, jakarta. tidak hanya pohon asal indonesia, banyak juga pohon impor yang ditanam di halaman istana kepresidenan jakarta. meskipun ratusan pohon di istana berbeda-beda, semua pohon tumbuh subur dan memberi kontribusi nyata untuk hijau dan nyamannya lingkungan istana. indah melihat pohon-pohon itu saling berbagi cahaya dengan meliuk-liukkan batangnya untuk perkembangan bersama dengan potensinya. sebut di antaranya beragam jenis pohon kamboja yang warna bunganya beraneka. ada aneka macam pohon palem berbagai ukuran. ada pohon beberapa pohon bodhi dari india. ada pohon beringin kembar di depan istana negara. ada pohon tanjung. ada pohon sukun. ada pohon afrika. ada kawasan berpasir ditanami pohon kaktus aneka warna. masih banyak jenis pohon lainnya yang tidak saya ingat semuanya. dari semua pohon yang punya kontribusi untuk hijau dan nyamannya istana, yang paling menonjol adalah pohon ki hujan. menonjol dalam arti sesungguhnya karena ukurannya terbesar di istana. dalam bahasa latin, ki hujan dikenal dengan nama samanea saman. selain dikenal sebagai ki hujan, ki hujan dikenal sebagai pohon trembesi atau munggur untuk yang akrab dengan budaya jawa. di kompleks istana kepresidenan, selain paling besar, ki hujan paling tua. bahkan lebih tua dari bangunan istana merdeka. menurut data yang dipaku di batangnya, ki hujan  ditanam tahun 1870. tiga tahun sebelum istana merdeka dibangun dengan arsitek drossares, ki hujan telah ditanam. saat istana merdeka selesai dibangun pada 1879, ki hujan sudah berusia sembilan tahun. luar biasa perencanaannya. karena usianya, memberi nama samanea saman sebagai ki hujan tepat menurut saya. ki adalah sebutan untuk mereka yang lebih tua setahu saya. tidak hanya satu. ada beberapa pohon ki hujan di istana kepresidenan. di dalaman dalam yang diapit istana merdeka, wisma negara, istana negara, dan kantor presiden, ada setidaknya tiga pohon ki hujan. namun, dari tiga ki hujan itu, satu tetap yang paling tua. karena tua dan besarnya, batang pohon ki hujan menjulur ke mana-mana. halaman tengah antara istana merdeka dan istana negara teduh karena bentangan batang dan ranting yang ditumbuhi daun-daun hijaunya. karena teduhnya, kerap pak beye menggelar acara atau menerima tamunya di bawahnya. tamu paling terkenal yang diterima pak beye adalah penyerang kesebelasan nasional perancis mas zenedine zidane atau yang biasa dipanggil mas zainuddin kalau di indonesia. ki hujan yang kerap mengeluarkan tetes-tetes air seperti hujan dari batang tuanya menjadi saksi hidup kejadian di istana. saya tidak banyak mencatat peristiwa apa saja yang terjadi sejak 1870 di istana. saya hanya lima tahun main di istana dan sejumlah ceritanya sudah saya bagikan kepada anda semua. namun, bagi saya, ki hujan adalah saksi dari tak bersyaratnya cinta. bagaimana bisa? lihat saja apa yang terus dibagikan ki hujan kepada penghuni istana dan para tamunya. meskipun setiap hari diberi emisi dari mobil-mobil impor built-up ber-cc tinggi, ki hujan tidak pergi. terhadap kelakuan para penghuni istana dari masa ke masa dan para tamunya yang kerap seenaknya memaku dan melukai batangnya, ki hujan tetap memberikan sejuk hawanya. cuma-cuma. bahkan, untuk para pekerja taman yang datang rutin menebangi batang dan rantingnya, ki hujan tetap memberi keteduhan kepada meraka. apa yang diberikan ki hujan tidak berkurang sedikit pun kepada siapa saja dengan motif apa pun juga. apa yang diberikannya sama kepada yang hendak merawat dan memberi pupuk atau yang hendak menebang atau mungkin menumbangkannya. tak berysarat, itu kuncinya. dan indahnya, tak bersyaratnya cinta ki hujan itu hadir di istana tempat tinggal para pemimpin kita tinggal dan menerima dan tamu-tamunya. semoga saja, para pemimpin yang tinggal di istana membagikan kembali tak beryaratnya cinta ki hujan kepada seluruh rakyat indonesia. ya, seluruhnya, kepada siapa saja, dari partai apa pun juga, miskin atau kaya, penghianat atau pengagum mereka. sama. tanpa syarat juga. seperti ki hujan telah memberi contoh 140 tahun lamanya. salam ki hujan. [caption id="attachment_75092" align="alignnone" width="500" caption="ki hujan, saksi tak bersyaratnya cinta di istana. semoga para penghuni istana mendapat inspirasi darinya. (2009.wisnunugroho)"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H