Mohon tunggu...
Wisnu Nugroho
Wisnu Nugroho Mohon Tunggu... Penulis -

mengabarkan yang tidak penting agar yang penting tetap penting

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Pengeluh

3 Februari 2010   11:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:06 2255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

pak beye mungkin rindu dengan cucu satu-satunya yang saat ini ikut kedua orangtuanya. anda yang baru memiliki cucu mungkin bisa bercerita bagaimana kerinduan itu kerap menyiksa dan minta pemenuhannya. siksaan makin hebat ketika terkendala jarak. teknologi memang telah memanjakan. namun, telepon atau videophone kerap tidak menyembuhkan rindu yang menyiksa. cucu pak beye almira tunggadewi yudhoyono tidak lagi tinggal di istana setelah 35 hari kelahirannya. pelepasan almira dilakukan di istana negara dengan upacara potong rambut. rambut kepala tentunya. semua kakek, nenek, dan eyang buyut dari kedua belah pihak hadir semua. ada pak beye, bu ani, pak aulia pohan, bu aulia pohan, bu ageng, bu habibah, dan eyangnya mbak annisa yang saya lupa namanya. meriah meskipun terasa berat bagi eyang-eyang yang baru punya cucu pertama. lumrah sebenarnya seperti kebanyakan dari orang tua kita juga ketika mendapati anak dan cucunya pergi meninggalkan rumah untuk membangun kemandiriannya. meskipun tidak lagi tinggal di istana negara, sebelum almira dibawa ke amerika, kakek dan neneknya masih bisa kerap menjumpainya. cikeas adalah salah satu tempatnya. waktunya, biasanya akhir pekan saat pak beye dan bu ani tinggal di rumah pribadinya di puri cikeas indah. tidak terlalu merepotkan. mas agus dan mbak annisa hanya tinggal di karawang. saat itu, mas agus adalah anggota batalyon infanteri lintas udara 305. jejak ayah sedang ditapaki putra sulung tampaknya. selain mengantar almira ke cikeas, di sela-sela padatnya kegiatan di istana, almira beberapa kali juga dibawa. alasannya praktis sebenarnya dan pasti baik buat semua. bayangkan kalau pak beye sendiri yang harus pergi ke karawang meninggalkan istana. bisa keriting jalan-jalan yang dilaluinya karena biasanya banyak sekali anggota tim hore pak beye yang ikut serta. saya mendapati almira dibawa bu ani dan mbak annisa kepada eyang kakungnya di kantor presiden yang ada di kompleks istana kepresidenan, jakarta. tepatnya, almira yang didoakan melanjutkan perjuangan eyang kakungnya dibawa ke istana tepat pada hari kartini, 21 april 2009 lalu. pada saat almira dibawa ke istana, gema kemenangan partai demokrat dalam pemilu legislatif sudah nyaring terdengar meskipun pusat tabulasi nasional baru menghitung 11,52 persen suara. karena itu, wajah-wajah gembira dan cerialah yang tertangkap kamera. untuk menggenang masa-masa gembira dan cerita itu, foto-foto kedatangan almira ke istana saya bagikan kepada anda. syukur-syukur, anda lantas ingat anak atau mungkin cucu untuk mengembalikan keceriaan yang mungkin juga lama tidak menghiasi muka anda. saat ini, karena rindu yang terkendala jarak lantaran almira ada di amerika serikat ikut ayah dan ibunya, pak beye dan bu ani mungkin hanya bisa memandangi foto cucunya di tembok istana negara yang dingin dan beku. saya hanya berharap, upaya pak beye mencari obat rindu pada cucunya dengan bertemu anak-anak seusia almira akhir pekan lalu bisa mengembalikan juga keceriaannya. lama saya tidak melihat pak beye ceria. yang saya dengar dan lihat dari banyak berita adalah keluh kesahnya. berat memang menjadi presiden republik indonesia. bagaimana terawangan anda? [caption id="attachment_66910" align="alignnone" width="500" caption="mbak annisa, bu ani, dan anggota tim horenya membawa mbak aira kepada kakeknya di kantor presiden. (2009.wisnunugroho)"][/caption] [caption id="attachment_66911" align="alignnone" width="500" caption="mbak annisa, bu ani, dan anggota tim horenya membawa mbak aira kepada kakeknya di kantor presiden. (2009.wisnunugroho)"][/caption] [caption id="attachment_66912" align="alignnone" width="500" caption="mbak annisa, bu ani, dan anggota tim horenya membawa mbak aira kepada kakeknya di kantor presiden. (2009.wisnunugroho)"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun