Mohon tunggu...
Wisnu Nugroho
Wisnu Nugroho Mohon Tunggu... Penulis -

mengabarkan yang tidak penting agar yang penting tetap penting

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Seri Petualangan Mas Ibas

25 April 2010   14:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:35 1859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kalau anda berharap ini postingan tentang petualangan mas ibas yang kabarnya dekat dengan banyak selebiritis, anda akan kecewa. postingan ini masih terkait dengan jejak mas ibas yang oleh banyak pihak diragukan kapasitasnya dengan beragam alasan yang masuk akal juga. tentang jejak mas ibas, dalam postingan sebelumnya sudah saya bagikan kepada anda secara garis besar. kali ini, kepada anda akan saya bagikan secara garis kecil atau rinci saja. enam buku mas ibas masing-masing berjudul indonesia sejahtera, indonesia pintar, indonesia sehat, indonesia hijau, indonesia kreatif, dan indonesia peduli. secara garis kecil, saya ingin bagikan isi buku indonesia kreatif. seri indonesia kreatif merupakan bagian dari buku seri petualangan tiga sahabat anak indonesia. mas ibas adalah pembuat naskah atas prakarsa bu ani isteri dari ayahnya. tim kreatif buku ini adalah spot creative center. diproduksi oleh sikib atau solidaritas isteri kabinet indonesia bersatu dengan cetakan pertama pada april 2008. agar terasa seperti membaca buku aslinya yang saya dapat tanpa sengaja, saya tuliskan isinya per halaman ya. tidak perlu khawatir berkepanjangan karena jumlah halamannya 12 saja. 1. di minggu pagi yang cerah, sirully tampak tergopoh-gopoh membawa setumpuk batang bambu yang dibeli dari uang tabungannya. "selamat pagi sirully,,, wow mau buat apa dengan bambu-bambu itu?" tanya sipenny. "hai, selamat pagi juga sipenny? kamu ikut aku saja dan lihat apa yang akan aku buat... sekalian kamu juga bisa membantuku." jawab sirully. 2. sibooky yang mendengar suara gergaji di pagi hari itu, langsung menghampiri sirully yang sudah mulai berkeringat karena memotong-motong bambu yang dibawanya tadi. "selamat pagi sirully... wah sedang buat apa?" tanya sibooky. "selamat pagi juga sibooky. aku sedang coba untuk berkreasi pagi ini." ujar sirully. "sirully, bambunya sudah kubersihkan... selanjutnya aku apakan?" tanya sipenny. "kalau sudah bisa kamu potong seperti ini sipenny," ujar sirully. 3. sirully makin asyik membelah-belah bambu yang tadi sudah dipotongnya, sementara sipenny walau turut membantu tetapi tetap tidak tahu apa yang ingin dibuat oleh sahabatnya itu. "setelah kita potong sekarang kita bisa memulai membuat bagian untuk suaranya dan ini harus berhati-hati supaya bambunya tidak terbelah," ujar sirully. "suara? memanya kita mau buat apa sih sirully? jangan rahasia-rahasiaan dong," ujar sipenny. 4. mendengar perkataan sirully yang sedang membelah bambu untuk dijadikan bagian suara, sibooky langsung mencoba menebak apa yang sedang dikerjakan oleh sirully. "pasti kamu mau buat alat musik tradisional kita kan? si rully itu mau buat angklung sipenny... betul tidak," ujar sibooky. 5. sambil bekerja menghaluskan potongan bambu, sirully membenarkan jawaban sahabatnya sibooky yang sangat rajin membaca buku itu sehingga ilmu pengetahuannya pun sangat luar biasa. "wah... kamu memang benar-benar gudang ilmu pengetahuan ya sibooky... hampir semuanya kamu tahu," ujar sirully. 6. sipenny terlihat begitu gembira ketika mengetahui mereka sedang membuat angklung karena memang sangat menyukai alat musik terutama alat musik tradisional indonesia. "asyik kita biking angklung...!! kalau bambu yang kecil itu untuk bagian apanya sirully," ujar sipenny. "bambu yang lebih kecil berguna untuk menyatukan bagian-bagian suara yang tadi telah kita kerjakan," ujar sirully. 7. dengan sangat cekatan dan berhati-hati, sirully membelah-belah bambu-bambu tersebut menjadi beberapa bagian, sementara sipenny tetap mengingatkan sahabatnya itu untuk tetap berhati-hati menggunakan benda tajam seperti pisau yang digunakan oleh sahabatnya itu. "uh... uh... uh... ternyata bambu itu keras juga ya," ujar sirully. "hati-hati sirully karena pisau yang kamu pakai kelihatannya tajam sekali... jangan sampai kamu terluka," ujar sipenny. 8. setelah selesai dibersihkan dan dihaluskan potongan bambu tersebut dicoba bunyinya oleh sirully dengan cara dipukul-pukul dengan sepotong kayu kecil. "nah yang sudah jadi seperti ini bisa dicoba bunyinya... la... la... la...laaaa...!!" ujar sirully. 9. dengan suaranya yang merdu sibooky mencoba mengikuti bunyi suara yang dihasilkan dari bambu yang dipukul-pukul oleh sirully, sambil dia bergaya layaknya seorang penyanyi yang profesional. "wah suaranya bagus sekali...!! aku jadi tidak sabar untuk dapat segera menyanyi dengan iringan angklung buatanmu," ujar sibooky. 10. potongan-potongan bambu yang sudah terlebih dulu dirapihkan dan diberi pewarna itu, satu per satu mulai dirangkaikan menjadi alat musik angklung yang sangat terkenal sampai ke mancanegara itu. "sekarang semua bagian-bagian yang tadi kita rangkaikan jadi satu seperti ini," ujar sirully. "bambu yang kecil ini dimasukkan ke sinikan?" ujar sipenny. 11. dengan penuh semangat sipenny dan sirully mulai memainkan angklung buatan mereka itu dengan cara digoyang-goyangkan dan potongan-potongan bambu itu mulai mengeluarkan nada-nada yang sangat indah. "teman-teman... lihat angklungku sudah jadi." ujar sirully. "akupun juga sudah jadi... ayo sirully kita coba mainkan sebuah lagu," ujar sipenny. "selain berkreasi dengan membuat alat musik angklung, kita juga turut menjaga dan melestarikan budaya dan tradisi kita," ujar sibooky. 12. "kalau bukan kita siapa lagi yang akan melestarikan budaya dan tradisi bangsa kita sendiri," ujar sirully, sibooky, dan sipenny. tamat. sampai jumpa di serial selanjutnya. untuk pertanyaan terakhir dari sirully, sibooky, dan sipenny, pasti anda tahu jawabannya. salam tahu. [caption id="attachment_126507" align="alignnone" width="500" caption="di kampung halamannya, poster mas ibas yang disapa dengan ebeye selalu didampingi poster pak beye. (2009.wisnunugroho)"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun