Mohon tunggu...
Wisnu Nugroho
Wisnu Nugroho Mohon Tunggu... Penulis -

mengabarkan yang tidak penting agar yang penting tetap penting

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pistol untuk Pak Beye

11 Januari 2010   17:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:31 1087
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

ini edisi foto lawas. masih dengan kamera pinjaman kantor yang waktu itu masih ramah karena jarang ngadat. foto ini saya ambil satu bulan setelah pak beye dilantik menjadi presiden bersama pak kalla yang menjadi wakil presiden. ya, ketika itu pak beye masih segar jadi presiden. lokasinya di tempat bu hartati berbisnis dan berusaha. arena pekan raya jakarta. kemayoran lokasinya. saya jadi teringat foto ini karena saya merasa pak beye saat ini sedang menyiapkan amunisi untuk membalas bertubi-tubinya serangan yang dialamatkan kepadanya dan ke istana yang dipegang hak tinggalnya lima tahun ke depan olehnya. saya yakin, sebagai seorang tentara pemikir dan ahli strategi, pak beye tidak tinggal diam dalam senyapnya. apalagi di tengah ingar bingar dan kegaduhan politik belakangan ini. sebelum menduga amunisi apa yang disiapkan pak beye untuk serangan baliknya, saya hanya ingin berbagi saja tentang siapa orang yang paling dipercaya pak beye sampai saat ini. mungkin paling dekat juga setelah bu ani. anda mungkin juga sudah tahu, tetapi baik kalau saya kabarkan lagi. ya, dia adalah pak sudi silalahi. setelah bu ani, pak beye menyebut pak sudi sebagai yang hampir 24 jam menemani. tidak hanya lima tahun terakhir ini, tetapi sejak keduanya menyusun strategi memenangi pemilu presiden 2004. kedekatan pak beye dan pak sudi memang sulit dikenali. namun, dari berbagai interaksi dan pengalaman saya mendapati keduanya, kedekatan mereka begitu nyata. tidak hanya karena pak sudi sudah dianggap seperti keluarga yang ikut juga dalam ritual sungkeman saat lebaran dalam keluarga pak beye. tapi, dari dua foto ini, kedekatan pak beye dan pak sudi saya harap tergambar nyata di benak anda. anda tahu bahayanya pistol kan? apalagi untuk diberikan kepada kepala negara. lihat saja bagaimana wajah-wajah khawatir orang-orang di sekitar pak beye ketika pistol itu dipegangnya. tidak kurang dari panglima tni saat itu pak endriartono sutarto berusaha membelakangi menghindari moncong pistol. memang, pistol itu hanya replika. namun, siapa bisa menduga hal-hal yang tidak terduga? sambil membayangkan senyum khawatir pak endriartono, mari kita pikirkan apa kira-kira amunisi pak beye yang ahli strategi saat ini. langkah pertama di tengah merosotnya kepercayaan kepada pemerintahan yang dipimpinnya, telah sukses diraih. lewat satuan tugas pemberantasan mafia hukum dengan pak denny indrayana di sana, perhatian publik telah tertuju kembali ke istana yang sebelumnya dipandang sebelah mata. sepanjang hari ini setidaknya. di mata saya yang rabun jika tanpa kaca mata, langah strategis ini sekaligus ingin menepis tudingan atau anggapan yang selama ini ada tentang hubungan khusus pak beye dengan mbak ayin. makin terganggu telinga dan mata anda soal kegaduhan hari ini terkait mbak ayin, makin sukses strategi ini berjalan menurut saya. dengan ekspos yang luar biasa itu, hubungan khusus pak beye dengan mbak ayin gugur atau setidaknya dianggap gugur. bagaimana tidak gugur. bayangkan saja, mbak ayin diganggu stafnya pak beye ketika tengah bersolek dan merawat mukanya di tahanan yang memenjarakanya. dari jogja, dengan sabar, saya menunggu amunisi pak beye berikutnya. pistolnya toh sudah ada dan digenggam sejak awal memerintah bersama pak kalla. pak sudi yang memberikannya. dan, pertarungan bakal panjang tampaknya. dog-fight dan crazy horse sudah dilepas ke arena. salam [caption id="attachment_52362" align="alignnone" width="500" caption="pak beye menerima pistol dari pak sudi di arena pekan raya jakarta. lihat ekspresi orang-orang di sekitarnya terutama panglima tni pak tarto (2004.wisnunugroho)"][/caption] [caption id="attachment_52364" align="alignnone" width="500" caption="pak beye menodongkan pistol di arena pekan raya jakarta. lihat ekspresi orang-orang di sekitarnya terutama panglima tni pak tarto (2004.wisnunugroho)"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun