Mohon tunggu...
Wisnu Nugroho
Wisnu Nugroho Mohon Tunggu... Penulis -

mengabarkan yang tidak penting agar yang penting tetap penting

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Pak Choel Jongkok, Bu Hartati Berdiri

4 Desember 2009   14:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:04 2178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

sekali lagi untuk mengisi akhir pekan anda, saya bagikan foto-foto yang masih banyak tersimpan di memori komputer saya. tentu saja, semua foto-foto lawas yang sayang kalau dibuang atau hanya saya nikmati sendiri saja. kata orang bijak, berbagi tidak akan mengurangi, tetapi justru menambah. meskipun demikian, keinginan saya berbagi tidak didasari keinginan bijak itu. saya berbagi hanya untuk berbagi. syukur-syukur bisa menghibur di tengah keruh dan ruwetnya situasi kita akhir-akhir ini. foto ini masih saya ambil dari tempat yang sama, dari panggung yang sama, dan dari kamera pinjaman kantor yang sama. sama juga ketika itu penyakit kameranya: kerap ngadat kalau harus dipaksa bekerja ekstra. maklum kamera tua bekas dipakai fotografer kompas. maaf sebelumnya. saya tidak hendak mengeluh karenanya karena tidak akan ada gunanya juga. saya hanya memberi semangat kepada anda yang punya kamera apa saja, jangan lelah memaksimalkan menggunakannya seperti dilakukan juga oleh bu hartati. hehehehe. sok bijak ya. kikikikikikikiki kembali ke tema postingan. untuk yang  mengenal satu dari tiga mallarangeng, tidak sulit mungkin membayangkan bagaimana kekhasan ketiganya tanpa harus mengenal semua. saya tidak tahu apakah gaya, perilaku, dan cara berinteraksi itu genetis. yang jelas di mata saya, ketiga mallarangeng itu mirip untuk urusan gaya, perilaku, dan cara berinteraksi. ketiganya ramah. benar-benar ramah. di postingan kali ini, kepada anda saya bagikan bagaimana habis-habisannya pak choel mallarangeng menjadi konsultan kampanye demokrat dan pak beye. pak choel yang merupakan si bungsu adalah tipe orang yang mau kotor. artinya tentu saja kotor dalam arti positif yaitu mau turun langsung ke lapangan, berpeluh, dan menyediakan pipi jika hendak ditampar. bartangung jawab lah kira-kira maksud saya. untuk menggambarkan bagaimana pak choel itu bertangungjawab, doktor yang kabarnya baru membeli mobil mewah sekali berharga miliaran rupiah ini rela duduk jongkok di pak beye dan anggota tim hore lainnya. luar biasa menurut saya mengingat pak choel orang makassar yang saya tahu sangat egaliter dan tidak mengenal kasta atau kelas sosial. dari pada berlama-lama dan membuat anda makin tidak sabar, baiklah, saya sertakan fotonya. di foto itu, pak choel jongkok di depan bu hartati yang berdiri bergoyang karena lagu yang dinyanyikan pak beye. lumayan lama juga jongkoknya karena satu lagu setidaknya berdurasi sekitar lima menit. untuk yang sulit mengenali pak choel, lihat saja kaca matanya. kaca mata hitam tidak pernah lepas dari mukanya selama masa kampanye. saya tidak tahu kenapa. saya hanya menduga, matanya selalu merah karena harus terus begadang menyiapkan semuanya. nah, untuk yang masih bertanya-tanya tentang prestasi orang-orang yang datang ke polda metro jaya untuk melaporkan pencemaran nama baiknya oleh aktivis bendera, di sini saya jelaskan, inilah prestasi pak choel. dengan totalitasnya, pak choel mampu membuat partai demokrat meraih suara tiga kali lipat dan menjadi juara dalam pemilu legislatif 2009. tidak hanya itu, dalam pilpres 2009, pak choel mampu membuat pak beye dan pak boed menang pemilu satu putaran saja. salam dari jogja. [caption id="attachment_33524" align="alignnone" width="500" caption="sementara bu hartati berdiri menjepret idolanya, pak choel jongkok di depannya. setelah foto didapat, semua bergoyang selain pak choel tentunya. (2009.wisnunugroho)"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun