setelah kontak sana-sini, informasi tempat kampanye pak kalla di jakarta didapat juga. pak kalla dan timnya memutuskan menggelar kampanye dialogis dengan bakti sosial di lima titik jakarta. di antara lima titik itu, pak kalla akan berkampanye di stadion raden inten, jakarta timur.
pada hari yang sama, sesuai jadwal kpu, tiga capres harus berdebat untuk terakhir kalinya. keputusan untuk tidak menggelar kampanye terbuka di gebeka adalah keputusan tepat menurut saya.
apapun alasannya, mulai dari yang mulia sampai yang realistis dan teraba karena kasat mata, kampanye dengan mengerahkan ratusan ribu massa memang tidak lagi efektif apalagi berdaya. apa lagi kalau kampanye itu dilakukan di jakarta, di stadion gebeka, di hari kerja, dan sering pula.
untuk kampanye penggerahan massa, sudah terbukti berita kerepotan dan keluhan warga lebih menarik bagi media massa. belum pula kalau ada copet, kerusuhan, atau terlihat kosongnya gebeka. fakta-fakta yang sangat potensial ada itu pasti lebih seksi untuk konsumsi media dibandingkan janji-janji basi para politisi yang diulang sepeti kaset usang bunyinya.
sudah berbiaya besar, hasilnya tidak seberapa dibanding ekses-eksesnya.
saya yakin, potensi besar di luar dugaan ini disadari pak kalla sebelum mengambil keputusan membatalkan kampanye di gebeka. apalagi, dua hari kemudian, pak beye mendapat kesempatan sama dan belum terlihat tanda pembatalannya.
kalau jumlah massa yang terkumpul jauh berbeda, pasti akan menggoda siapa saja untuk membandingkannya. apalagi, pak beye diuntungkan dengan tanggal hasil undian untuknya.
berbeda dari pak kalla yang mendapat waktu menggunakan gebeka di hari kerja, pak beye mendapat waktu di hari libur. tanggal empat juli tepatnya.
anda tahu kan tanggal empat juli itu hari apa?
selamat datang kampanye modern untuk demokrasi di indonesia. suka atau tidak, mengakui atau tidak, foxindonesia telah memulainya.
biarkan changcuters dan teman-temannya berjaya di panggung musik saja. panggung politik harusnya memang berbeda dari panggung musik apalagi panggung kontes-kontesan penguras rasa iba semata. lagi pula, kita pasti lebih bangga memenuhi gebeka untuk membela kesebelasan nasional kita dibanding berjingkrak-jingkrak untuk janji-janji policik. eh, maaf. janji-janji politik maksud saya.