pak kalla pasti geleng-geleng kepala. geleng-geleng kepalanya pasti seperti ketika mendapati semua pengurus kamar dagang dan industri medan tidak mengindahkan kata-katanya sebagai senior di kadin. supaya bisa membayangkan bagaimana geleng-geleng kepala pak kalla, saya mau cerita tentang geleng-geleng kepala pak kalla di medan, semalam.
sebelum memulai kampanye tertutup dialogis di tiara convention center, medan, pak kalla diberi hadiah. oleh pembawa acara yang ikut dari jakarta, namanya mbak meutia (mantan wartawati metro, mantan caleg), pak kalla dipertemukan dengan perajin sepatu yang memberinya hadiah di atas panggung yang membuat silau karena tata lampunya. pak kalla yang terkenal karena jk-collection-nya tertawa khas seperti biasa. pak kalla lantas menerima dan berniat mencoba dan memakainya.
pak kalla senang dan kemudian bertanya, apa mereknya. mendengar mereknya, semua undangan tertawa. pak kalla mendapat hadiah sepatu a.s. tentu saja, a.s bukan kependekan dari amerika serikat tetapi ajo sukarame. setelah dijelaskan kepanjangannya oleh pembawa acara, semua kemudian tertawa. tawa makin keras saat pak kalla bertanya harga sepasang sepatu hadiah untuknya. setelah dijawab harganya rp 200.000, pak kalla lunas membayarnya. dialog pembuka ditutup dengan tawa. hahahaha.
sebelum mempersilahkan perajin sepatu turun panggung, pak kalla bertanya kepada pengurus kadin medan. salah satu petinggi kadin dipanggil ke panggung untuk dilihat merek sepatunya. sambil malu dan menghampiri menunduk, petinggi kadin itu tanpa bersedia membuka sepatunya mengakui, sepatunya buatan italia. petinggi lain yang dipanggil pun mengakui hal sama.
sambil geleng-geleng kepala, pak kalla lantas berujar, "semua pakai sepatu italia. cuma wapres saja yang tidak. mulai besok, semua pakai sepatu buatan dalam negeri."
saya dan anggota tim hore kampanye pak kalla tidak kebagian tempat duduk karena banyaknya peserta. pak kalla masih penuh semangat berkampanye dan melayani dialog siapa saja. sambil mencari celah kosong untuk duduk atau meletakkan punggung, saya mendapati sejumlah lembar fotokopian tergeletak di atas kursi yang katanya sudah ada yang punya. saya tengok lembar-lembar fotokopian itu dan membayangkan pak kalla geleng-geleng kepala.
apa yang saya jumpai di kursi itu sama dengan yang saya jumpai saat pak kalla kampanye di asrama haji medan pada siang harinya. sumber selebaran fotokopian juga sama yaitu terbitan indonesia monitor. di asrama haji disebar selebaran berisi wawancara indonesia monitor dengan habib husein al-habsy dengan judul "apa pks tidak tahu isteri boediono katolik". sementara di tiara convention center diseber selebaran berlembar-lembar berisi liputan indonesia monitor tentang bisnis keluarga pak beye. mas ibas salah satu yang diulasnya.
saya belum sempat bertanya kepada tim kampanye nasional pak kalla soal selebaran kedua. tentang selebaran pertama, mas yuddy chrisnandy membantah kalau tim kampanye nasional pak kalla yang mengedarkannya.
saya sendiri juga tidak melihat tim kampanye nasional yang mengedarkannya. di asrama haji, yang saya lihat mengedarkan selebaran itu adalah seorang bapak-bapak berusia sekitar 50 tahun berperawakan kurus mengenakan batik lengan panjang dan peci. satu-satunya penanda bapak pembagi selebaran itu ikut kampanye adalah pin jk-win yang disematkan di dada kirinya.
saat saya tanya berapa banyak selebaran yang dibagikan, bapak yang murah senyum dan kewalahan memenuhi permintaan itu berujar, "hanya 700 lembar. sekarang mau digandakan."
di dalam pesawat pelita air yang disewa pak kalla saya tertidur karena tubuh kelelahan. pesawat bersih tanpa asap rokok itu membangunkan saya saat mendarat di halim perdanakusuma pukul 00.07.
sampai di rumah, saya mendapati kiandra dan byakta tidur persis seperti ketika saya berpamitan kepada mereka usai subuh hari sebelumnya.
kali ini, saya yang geleng-geleng kepala.
lbhcptkmpnybbrlbhbq!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H