Mohon tunggu...
Wisnu Nugroho
Wisnu Nugroho Mohon Tunggu... Penulis -

mengabarkan yang tidak penting agar yang penting tetap penting

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kopi Susu Jahe Hangat

17 Juni 2009   13:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   20:03 3001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_2827" align="alignleft" width="412" caption="1,2,3 jangan coblos semuanya... (www.contrengaja.com)"][/caption] di tengah sawah desa cibogo hilir, tegal jati, plered, purwakarta, saya menarik nafas panjang. acara resminya memang kunjungan kerja pak kalla sebagai wapres. namun, isi acara yang dibiayai dan ditopang anggaran negara adalah dukungan untuk pak kalla sebagai capres. pak kalla memang berstatus cuti dari wapres hari ini untuk berkampanye ke palembang dan pangkalan bun. selepas pukul 17.00, status itu diubah karena pak kalla ke purwakarta untuk kunjungan kerja. tak heran jika semua fasilitas kenegaraan mendukungnya termasuk bus bluebird nyaman untuk wartawan. tidak ketinggalan tentunya, amplop-amplop untuk wartawan yang mau menerimanya. hal yang lazim saya temui di acara-acara lain juga. menyedihkan memang. di bawah tenda yang diserang rintik hujan, sekitar 400 warga duduk menunggu kedatangan pak kalla didampingi bu ida. pak kalla memang tidak terlihat kelelahan meskipun usianya lebih tua dari almarhum bapak saya. pak kalla dengan sedan menembus jalan yang diapit sawah pukul 18.35. setelah shalawat, pimpinan ponpes miftahul huda pak abdul wahid tampil ke podium. aktivis majelis dzikir nurussalam sby ini mengaku mengalihkan dukungan dari pak beye ke pak kalla. alasan agama dipakai sebagai dasar peralihan dukungan. pak kalla yang diberi dukungan dengan alasan agama ini tidak memberi komentar atau menanggapi. pak kalla diam membiarkan ini bergaung karena pasti menguntungkannya. pak kalla minta dalam pilpres rakyat menggunakan haknya secara bertangung jawab. setelah makan malam di rumah sederhana di tepi sawah, pak kalla dan bu ida meninggalkan ponpes miftahul huda. saya mencari kopi susu jahe di warung di depan ponpes. karena kopi susu jahe panasnya terlalu manis, saya minta air tawar untuk mengurangi panas dan manisnya. air mineral kemasan gelas diberikan ibu penjaga warung. saat hendak menusuk dengan sedotan yang diberikan, saya kaget. di penutup gelas itu tercetak tulisan "majelis dzikir nurussalam sby". sambil tersenyum saya nikmati kopi susu jahe hangat yang tidak lagi terlalu manis. gerimis dan bau jerami yang habis dibabat menambah nikmat rasa kopi susu jahe. slurupppp. saya habiskan dulu ya kopi susu jahe hangatnya. 1,2,3 jangan coblos semuanya. contrengaja ergo sum.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun