Mohon tunggu...
Wisnu Nugroho
Wisnu Nugroho Mohon Tunggu... Penulis -

mengabarkan yang tidak penting agar yang penting tetap penting

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pak Beye Terancam

12 Agustus 2009   06:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:50 7392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

pesan itu bagi saya teramat nyata. dengan menyewa kamar yang sudah dipilih jauh-jauh hari dan tidak ingin kamar lain yang ditawarkan, pasti ada sebuah rencana. ya, 1808, saat ada parade anaka ragam kebudayaan indonesia di depan istana merdeka. pesan itu tampaknya tercium aparat kepolisian. sebelum kecolongan, jaringan jati asih, bekasi, jawa barat dibongkar.

dengan rentang waktu dua minggu sejak tanggal 3 agustus 2009, barang bukti yang ditemukan di jati asih yang umumnya rangkaian bom dan bahan-bahan peledak ditemukan. pak bambang hendarso danuri mengemukakan, bahan-bahan peledak itu akan dipakai teroris untuk menyerang pak beye apakah itu dikediamannya di puri cikeas indah yang berjarak sekitar lima kilometer dari jati asih atau istana kepresidenan, jakarta.

dalam jumpa persnya usai mengungkap temuan, pak bambang berujar, "ini fakta yuridis, bukan katanya-katanya, bukan mengada-ada."

temuan yang disebut pak bambang sebagai fakta yuridis ini seperti membenarkan jumpa pers pak beye tujuh jam setelah peledakan dua bom di hotel jw marriott dan ritz cartlon. saat itu, pak beye yang dijadikan sasaran tembak dan latihan jaringan teroris berujar, "ini intelijen, bukan rumor, bukan gosip, bukan isu, bukan fitnah."

polemik memang berkembang atas pernyataan itu karena banyak sebab. salah satu sebabnya karena pak beye membuka kemungkinan pelaku teror bom di kawasan mega kuningan bisa jadi bukan jaringan yang salama ini melakukan teror. pak beye kemudian mengaitkan aksi teror itu dengan kerawanan serta ancaman pasca pilpres 2009. keluar juga kata-kata drakula.

mengakhiri polemik itu, di depan kader partai demokrat yang mengadakan konsolidasi di markas besarnya yaitu di tempat bu hartati murdaya poo berkantor di arena pekan raya jakarta, pak beye tidak ingin mendahului polisi. atas ancaman teror terharap dirinya, pak beye minta polisi diminta di depan. pak beye juga geram karena dinilai foto-foto dirinya sebagai sasaran tembak yang ditunjukkannya dianggap sebagai foto usang tahun 2004.

polemik itu reda dengan sendirinya karena kerja ekstra aparat kepolisian yang luar biasa. pelan-pelan, jaringan pengebom di kawasan mega kuningan diungkap meskipun terasa seperti antiklimak si desa beji, kedu, temanggung, jawa tengah, akhir pekan lalu.

namun, di luar akhir kisah yang kurang indah di temanggung itu, ancaman kepada pak beye dirasakan nyata oleh anggota pasukan pengamanan presiden. pasukan yang terdiri dari anggota tni terbaik dari tiga angkatan ini lebih waspada dan berjaga-jaga dari biasanya.

bahkan saat berada di banda aceh, nanggroe aceh darussalam, di mana pak beye menang mutlak sampai 93,22 persen, pengamanan menjadi sangat maksimal. saya yang menjumpainya paham meskipun beberapa rakyat aceh kesal karena kecintaannya sampai 93,22 persen kepada pak beye diragukan.

berikut ini saya bagikan kepada anda foto-foto pengamanan untuk pak beye yang tidak biasa. amat jarang mendapati anggota paspampres dengan pakaian batik lengan panjang menenteng-nenteng senjata serbu otomatis yang siap dikokang.

semoga bangsa indonesia terhindar dari segala mara bahaya.

sambil berharap, saya mau mendengar putusan mahkamah konstitusi saja yang dapat mengancam siapa saja termasuk pak beye, bu mega, dan pak kalla.

[caption id="attachment_3119" align="alignnone" width="500" caption="kesiagaan dan kewaspadaan paspampres meningkat pasca angaman teror kepada pak beye (wisnunugroho.kompasiana.com)"][/caption] [caption id="attachment_3120" align="alignnone" width="499" caption="senjata serbu yang ditenteng anggota paspampres di banda aceh saat kunjugan pak beye (wisnunugroho.kompasiana.com)"][/caption] [caption id="attachment_3121" align="alignnone" width="500" caption="anggota paspampres bersiaga penuh sementara seorang perempuan aceh melintas (wisnunugroho.kompasiana.com)"][/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun