Mohon tunggu...
Wisnu Nugroho
Wisnu Nugroho Mohon Tunggu... Penulis -

mengabarkan yang tidak penting agar yang penting tetap penting

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Modal Pak Tifatul

27 November 2009   09:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:10 1337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

terlalu jauh memang membicarakan indonesia pasca-2014. namun, indonesia pasca-2014 lah yang menjadi salah satu pertimbangan pemilih mencontreng pak beye yang berpasangan dengan pak boed. atas dasar konstitusi, pak beye yang kerap menyebut sebagai seorang konstitusionalis tidak akan bisa mencalonkan diri lagi. beda memang kalau konstitusi itu kemudian diamandemen dalam lima tahun ini. meskipun sedikit mustahil, hal yang dikhawatirkan pak kalla sejak masa debat capres itu mungkin saja terjadi. parlemen yang sudah dikuasai bisa saja mewujudkan ketidakmungkinan itu. namun, lebih baik kemungkinan ini kita kesampingkan dulu. kita berpikir saja dengan alasan konstitusi, pak beye tidak akan mencalonkan diri lagi. lagi pula, pak beye tampaknya memang sudah tidak ingin mencalonkan diri lagi. selepas 2014, pak beye diyakini beberapa orang terdekatnya akan berkonsentrasi untuk posisi sekjen pbb. pbb di sini tentu saja perserikatan bangsa-bangsa, bukan partai bulan bintang yang terakhir dipimpin pak ms kaban. lantas, pasca-2014, siapa calon yang akan muncul? saya yakin banyak sekali anak muda atau generasi yang lebih muda yang akan tampil. persiapan generasi muda untuk merebut peluang 2014 juga mulai terasa saat ini. yang jelas, bu ani tidak akan mencalonkan lagi seperti dikemukakan pak beye jauh-jauh hari. di antara anak muda itu, menurut saya, salah satunya adalah pak tifatul sembiring. untuk menjadi calon presiden, pak tifatul menurut saya sudah cukup punya modal. modal itu salah satunya adalah popularitas dan ciri khas. popularitas pak tifatul kerap membuat saya terhran-heran ketika bersama-sama dengannya keliling ke sejumlah daerah di indonesia. di surabaya misalnya. saat rombongan tim kampanye nasional pak beye transit sebelum ke malang, pak tifatul paling populer di antara orang-orang yang kami temui. dalam rombongan kami ada pak hadi utomo didampingi bu hadi utomo. anda tahu pak hadi kan? ya. pak hadi adalah ketua umum partai demokrat yang didirikan dan masih dibina pak beye sampai sekarang. di bandingkan pak hadi yang partainya menjuarai pemilu 2009, pak tifatul lebih populer. selama transit, saya tidak mendapati seorang pun meminta foto atau tanda tangan pak hadi yang tidak lain adalah kakak ipar pak beye. berbeda dengan pak tifatul. di toko buku periplus tempat kami membunuh waktu transit, pak tifatul didatangi beberapa orang untuk foto bersama. meskipun bersama rombongan kami ada mas ferdi hasan, mike mohede, dan rio febrian, pak tifatul lah yang dicari-cari. pak tifatul yang ramah tentu saja mempersilahkan. jepret-jepret-jepret. beberapa gambar pun diabadikan sebelum salaman perpisahan khas. modal lain yang kini menjadi ciri khasnya adalah pantun. di mana saja, kapan saja, saat memberi pidato, pak tifatul tidak lupa menyelipkan pantun. meskipun pesan pantunnya sama, kata-kata yang digunakan kerap segar karena selalu diperbaruinya. modal lain tentu saja, posisinya sebagai mantan presiden. tentu saja presiden pks yang dalam pemilu legislatif lalu berada di posisi kelima dengan perolehan 10,54 persen suara. menurut anda, siapa saja calon presiden 2014? tidak salah kan kalau saya berpikir pemerintahan ini berakhir normal pada 2014 dan pemilu berjalan seperti biasanya? salam dari jogja. berikut ini foto pak tifatul dengan modalnya: [caption id="attachment_30408" align="alignnone" width="500" caption="pak tifatul saat transit di bandara juanda, surabaya diburu penggemarnya. (2009.wisnunugroho)"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun