Mohon tunggu...
Wisnu Nugroho
Wisnu Nugroho Mohon Tunggu... Penulis -

mengabarkan yang tidak penting agar yang penting tetap penting

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pak Beye Pasca-2014

9 Juli 2009   07:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:58 4006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

yang menggerakkan mereka yang kebingungan hendak mencontreng siapa di bilik suara pada hari pencontrengan 8 juli adalah sebuah kepastian. di antara tiga capres, pak beye lah yang menjamin terbukanya kran regenerasi.

dengan dasar konstitusi, pak beye tidak mungkin lagi maju atau dipilih sehingga bisa terpilih. kecuali jika dalam lima tahun ini akan ada amandemen kelima yang memang gencar disuarakan dan aturan pembatasan itu ikut dibongkar-bongkar.

hadirnya kepastian atas dasar konstitusi itu tentu berbeda dengan dua capres lain jika terpilih. meskipun bisa juga tidak mencapreskan diri lagi, peluang dan godaan kekuasaan pasti memanggil-manggil.

kita anggap saja pasal konstitusi soal pembatasan jabatan presiden hanya dua periode tidak diamandemen sehingga regenerasi benar-benar terjadi.

dan jika waktu itu tiba, apa yang akan dilakukan pak beye?

saya pertama tercengang mendengar apa mimpi pak beye selanjutnya. namun, setelah mencoba tenang mencerna dan mencari kaitan-kaitannya, jalan itu memang tengah dirintisnya.

persis saat menang pilpres 2004 pak beye merintis jalan ke pilpres 2009. diakui atau tidak, disukai atau tidak, pak beye memang amat sangat terencana hidupnya. karena itu, spontanitas kerap tidak singgah dalam hidupnya.

untuk mimpi itu, ternyata tidak hanya pak beye yang menghidupi. beberapa orang di sekitarnya pun memilki mimpi serupa. konsultan kampanye pak beye pun tampaknya sudah siap-siap untuk mewujudkan mimpi selanjutnya.

sekjen pebebe. itulah mimpi selanjutnya.

anda pasti suka dan bangga. karena itu, mari mimpi bersama-sama.

mimpi adalah kunci menurut giring nidji.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun