Mohon tunggu...
Wisnu Mustafa
Wisnu Mustafa Mohon Tunggu... wiraswasta -

pencari cinta

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

[FFA] Bukan Salah Airin

18 Oktober 2013   13:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:22 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

WisnuMustafa (No.167)

Airin termenung diatasgenting sebuah rumah. Saudara-saudaranya yang lain sudah berlari menuju selokan, sungai, dan dataran rendah lainnya. Tubuhnya terguncang-guncang, terdorong oleh mereka yang berebutan untuk turun.

“kenapa kamu masih disitu? kenapa tidak ikut teman-teman muyang lain?

Airin celingukan mencari sumber suara.

“Heiiii aku disini, dibawah kamu”!

Airin melihatkebawah. Seekor katak tampak sedang asik bersantai diatas sebuahbatu besar,

“Aku sedang sedih” jawab Airin lesu

“Apa yang membuat mu bersedih? Bagiku ini adalah hari yang menyenangkan. Lihathujan masih terus turun sejak tadi malam.Paman Matahari punmalas untuk bersinar, indah sekali hari ini bukan?”

“Indah buat kita tapi tidak bagi manusia”!

“Apa maksud mu”?

“Kau lihatlah, rumah-rumah tergenang air dimana-mana. Aku dan teman-temanku telah membuat manusia sengsara.Mereka terpaksa mengungsi di tempat-tempat penampungan. Saat imi Merekapasti sangat marah kepadakami”.

Katak tersenyum,”krook krook krook, semua itu bukan salah kalian, tapi salah mereka sendiri”

“Kamu hanya melakukan tugasmu, kamu datang lalu pergi melaluisolokan-solokan, sungai kecil, sungai besar,terus menuju kelaut atau berkumpul di danau-danau. Itu semua proses yang sudah berlangsung selama bumi ini ada”.

“Kau turunlahkesini, aku akan menceritan bagaimanadan darimana asal kamu datang”.

Airin melomat turun dari atas genting. .Keciprak air terdengar, diselingi gerutu teman-temannya.

“Aduhhh huhh pelan-pelan dong kalau lompat”.

“Maaf , maaf, maaf ya. he he………”

Airinmendatangi katak yangsudah berpindah keatas sebuah tanah berlumpur yang sudah agak kering.

Tangannya sudah memegang sebatang ranting.

“Duduklah dengan tenang, aku akan menceritakan sebuah kisah kepadamu”

“Aku ingin kamu mengerti dan tidak menyalahkan diri sendiri atas musibah yang terjadi pada manusia”

Katak mulai mencoret-coret sesuatu diatas lumpur kering.

[caption id="attachment_272649" align="aligncenter" width="573" caption="siklus air"][/caption]

“kau lihat, ini gambar apa?

“laut atau danau”!jawab Airin

“Benar, ini adalah bangsa kamu, kumpulan air yang tergenang, bisa danau, laut atau cekungan lain dipermukaan bumi”.

“ini apa, tanya katak sambil menunjuk gambar yang baru saja dibuatnya

“paman matahari!

“Benar, paman matahari dengan cahaya panasnya, menarik kamu dan sebagian dari saudara-saudara mu keatas dalam bentuk uap air. Mereka berkumpul membentuk gugusan awan. LaluBu Angin meniup gugusan awankedaratan. Karena sudah terlalu berat, awan lalu menjatuhkan kalian kembali ke bumi. Jadilah hujan. Air hujan yang jatuh kebumi, akan berusaha mencari tempat yang lebih rendah. Air akan mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah. Kamu dan saudara-saudara kamu hanya ingin kembali ketempat kamu berasal, ya kan?

“Hmmm ya, kami hanya ingin kembali kedanau atau laut”

“Tapi jalur jalan yang biasa kalian lalui sekarang tidak lagi seperti dulu. Saluran air tersumbat, Sungai semakin menyempit, belum lagi tumpukan sampah, itu semua menyulitkan langkah kalian untuk menuju ke laut atau danau . Sampai akhirnya teman-temanmu mencari jalan pintas. Mereka bergerak menuju dataran-dataran yang lebih rendah kesegala penjuru, akibatnya banyak pemukiman manusia yang tergenang”.

"jadi itu semua bukan salah kami?" tanya Airin

“tentu saja bukan, ini akibat ulah manusia! Ingat. kamu dan bangsamu hanya mencari jalan pulang”.

“Lalu bagaimana banjir bisa terjadi?” tanya Airin penasaran

“Banjir bisa terjadi karena beberapa sebab, diantaranya adalah tidak tertampungnya aliran air di sungai dan sistem pembuangan air.tingginya jumlah curah air hujan. , berkurangnya kapasitas tampung sungai,kurangnya daerah resapan air hujan.lokasinya yang lebih rendah dari permukaan sekitar,pasang naik air laut ,dan cenderung terjadi di wilayah yang terlalu banyak bangunan sehingga kurang daerah resapan”

“Apakah banjir bisa dicegah?”.

“Krokk krookk tentu saja bisa, prinsipya dasarnya adalah bagaimana caranya agar kamu dan teman-teman kamu bisa secepatnya kembali ketempat asal. Masuk kedalam tanah, diserap oleh akar pohon, atau masuk kedalam sungai.”

“apa manusia sudah tahu akan semua ini?”

“tentu saja mereka tahu. tapi mereka seringkali lalai dan malas”

“Apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia? Airin semakin penasaran

“Manusia harus membiasakan diri membuang sampah pada tempatnya, rutin membersihkan saluran-saluran air, membuat sumur-sumur resapan, dan menanami pepohonan disekitar pemukiman dan aliran sungai”.

“Kalau masih saja banjir bagaimana?”

Katak termenung sesaat, “ itu artinya manusia harus banyak-banyak berdoa, karena sesungguhnya bencana adalah sebuah ujian ataumungkin juga azab dari Allah SWT buat manusia”

Hujan kembali turun dengan deras, gambar yang tadi dibuat katak seketika terhapus. Tubuh katak sudah mulai terlihat samar dibalik air hujan.

Airin tersenyum, “Terima kasih kawanku katak, sekarang aku sudah tidak merasa bersalah lagi”. Suara Airin tenggelam dalam riuhnya suara hujan.

“Krokk krook krook ayo kita main yukkkkk”, katak pun berlari dan kemudian melompat kedalam air.

byurrrr..................

Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun