Mohon tunggu...
Humaniora

Sejarah dan Infrastruktur

2 April 2018   23:00 Diperbarui: 2 April 2018   23:04 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, dengan adanya saluran irigasi Kalibaru Barat (westerslokkan) dapat menunjukan dan membuktikan bahwa daerah Citayam dulunya merupakan daerah pertanian dan perkebunan. Jelas hal ini sangat berbeda dengan masa sekarang, maka hal ini dapat menggambarkan masyarakat Citayam pada masa kolonial yang masih bersifat agraris.

Sejarah infrastruktur merupakan hal yang sangat penting pada era sekarang ini. Sejarah infrastruktur dapat menjadi legitimasi sebuah bangunan agar dapat dijadikan sebagai benda cagar budaya, sehingga keberadaannya menjadi terjaga dan tidak rusak dimakan waktu. Contoh dari keterlambatan penulisan sejarah infrastruktur terjadi di Depok pada bangunan rumah Cimanggis. 

Ternyata masih ada pihak yang masih meragukan nilai sejarah rumah tersebut. Baru setelah terancam akan digusur, mulai banyak artikel-artikel yang membahas sejarah bangunan tersebut. Ini tidak akan terjadi jika sejarawan terkemuka telah menelusuri sejarah rumah Cimanggis dan dibuat dalam bentuk tulisan (buku). Terawatnya infrastruktur yang bersejarah dari segi fisik maupun sejarahnya dapat inheren dengan peningkatan kegiatan pariwisata di Indonesia. 

Semakin banyaknya sejarah infrastruktur yang terungkap, maka akan semakin membuka peluang potensi wisata terbuka lebar. Seperti halnya yang dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia, perusahaan ini giat menjaga aset-aset bersejarahnya (jembatan, stasiun, terowongan, dll) yang dimanfaatkan untuk kegiatan wisata sejerah kereta api (Museum Ambarawa).

Masih banyak sejarah Indonesia yang belum terkuak terutama pada tema sejarah infrastruktur yang meliputi jembatan, jalan, gedung, dll. Meskipun sudah ada yang menulis tentang sejarah Jalan Pos, Kereta Api, dan Kota Lama, namun itu semua dirasa masih kurang maksimal ditengah banyaknya infrastruktur yang telah dibangun di Indonesia dan dampaknya sudah mulai terasa bagi masyarakat. 

Sudah saatnya para sejarawan milenial melirik tema-tema baru penulisan sejarah, khususnya sejarah infrastruktur. Karena infrastruktur tidak dapat terlepas dari perjalanan kehidupan manusia, dan sejarah infrastruktur memiliki manfaat praktis dalam menjaga aset sejarah dan peningkatan bidang pariwiasata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun