Desa Blater di Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga, menyimpan banyak cerita menarik yang siap untuk dijelajahi. Salah satu acara yang paling dinantikan adalah perayaan tahunan yang penuh warna dan tradisi, di mana masyarakat berkumpul untuk merayakan dengan berbagai kegiatan budaya. Selain itu, ada sebuah stasiun kereta api tua yang membawa kita kembali ke masa lalu, mengingatkan kita pada era kolonial dengan segala kisahnya. Jalan utama di desa ini juga memiliki sentuhan modernitas yang unik, dengan penerangan jalan yang ramah lingkungan. Tak ketinggalan, sebuah monumen berdiri megah di desa ini, menjadi saksi bisu dari perjuangan heroik yang pernah terjadi di sini.Â
Desa Blater di Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga, adalah tempat yang penuh dengan cerita menarik dan warisan sejarah yang kaya. Salah satu momen yang paling dinantikan oleh masyarakat adalah perayaan tahunan yang selalu meriah dan penuh warna. Pada saat itu, desa ini berubah menjadi pusat kegiatan budaya yang melibatkan seluruh warga. Tradisi yang telah berlangsung selama bertahun-tahun ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga menjadi sarana untuk mempererat tali persaudaraan dan melestarikan warisan leluhur. Salah satunya saya akan jelaskan pada halaman selanjutnya, Simak terus!
SEJARAH DESA BLATER
Desa Blater di Purbalingga memiliki sejarah yang kaya dan penuh makna, menurut warga setempat. Nama "Blater" berasal dari kata "Blateran," yang berarti tempat berkumpulnya para pejuang. Pada masa penjajahan Belanda, desa ini menjadi salah satu basis perlawanan rakyat. Banyak pejuang yang berkumpul di sini untuk merencanakan strategi melawan penjajah.
Salah satu peristiwa penting yang selalu dikenang adalah pertempuran heroik pada 31 Juli 1947. Pada hari itu, para pejuang dari Blater berhasil menghadang konvoi pasukan Belanda yang melintas dengan kereta api. Pertempuran ini menunjukkan keberanian dan semangat juang rakyat Blater dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Setelah masa kemerdekaan, Desa Blater terus berkembang. Desa ini dikenal sebagai sentra produksi sate ayam yang terkenal di seluruh Purbalingga. Selain itu, desa ini juga memiliki beberapa fasilitas pendidikan seperti SD Negeri 1 dan 2, serta pondok pesantren yang bernama Pondok Roudatul Arifin. Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dengan fakultas tekniknya juga menjadi kebanggaan warga setempat.
Tradisi dan budaya di Desa Blater masih sangat kuat. Salah satu tradisi yang masih dilestarikan adalah Grebeg Suran Blater, sebuah acara budaya yang diadakan setiap tahun untuk memperingati pertempuran heroik di desa ini. Selain itu, berbagai kegiatan budaya seperti wayang kulit dan kuda lumping sering dipentaskan pada acara-acara besar.
Warga Desa Blater sangat optimis dengan masa depan desa mereka. Dengan semangat gotong royong dan rasa kebersamaan yang kuat, mereka yakin desa ini akan terus berkembang dan menjadi contoh bagi desa-desa lain di Purbalingga. Mereka juga berharap pemerintah terus mendukung pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum di desa ini.
Sejarah dan tradisi yang kaya membuat Desa Blater tidak hanya menjadi tempat tinggal, tetapi juga simbol perjuangan dan kebanggaan bagi masyarakatnya.
MONUMEN PERJUANGAN BLATER
Â
Monumen Tugu Perjuangan Blater di Purbalingga adalah simbol penting dari sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. Terletak di Desa Blater, Kecamatan Kalimanah, monumen ini dibangun untuk mengenang pertempuran heroik yang terjadi pada 31 Juli 1947. Pada hari itu, para pejuang Indonesia menghadang konvoi pasukan Belanda yang sedang melintas dengan kereta api, memicu pertempuran sengit yang menewaskan banyak pejuang.