Mohon tunggu...
wisnu gautama
wisnu gautama Mohon Tunggu... Lainnya - Sehat selalu

halo

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Menjadi Seorang Pemimpin yang Berani, Keberanian Seperti Apa yang Diperlukan di Dalamnya?

21 Juli 2021   08:59 Diperbarui: 21 Juli 2021   09:50 2113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjadi seorang pemimpin yang berani, terdengar cukup mudah tetapi pada kenyataannya merupakan hal yang sulit untuk dilakukan setiap orang bisa menjadi seorang pemberani, tetapi menjadi pemimpin yang pemberani adalah hal yang bisa penulis katakan berbeda, karena besarnya tanggung jawab dan tugas yang dihadapi oleh seorang pemimpin ini, jadi  sebelum masuk pada pembahasan utama penulis akan menjelaskan dulu arti sebuah keberanian ini dari yang telah penulis temukan.Menurut Frinaldi dan Embi(2011) bahwa keberanian ini adalah sifat beranin menanggung resiko dari sebuah pengambilan keputusan yang dilakukan secara cepat dan tepat waktu dimana menurut penulis apa yang dinyatakan oleh Frinaldi dan Embi ini adalah betul karena mengambil keputusan bukanlah hal mudah karena dibutuhkan keberanian, ada lanjutannya dimana dijelaskan bahwa keberanian ini bukanlah bawaan sejak lahir tetapi bisa dilatih dan dibentuk sehingga seorang yang akan menjadi pemimpin bisa dilatih supaya memiliki keberanian, lalu keberanian apa yang perlu dibentuk untuk menjadi seorang pemimpin ini? dan kenapa hal ini penting?

Ada beberapa hal yang harus dibentuk dari sebuah keberanian seorang pemimpin, hal yang pertama adalah berani untuk bertanggungjawab, dimana menurut penulis ini adalah hal paling penting dalam keberanian seorang pemimpin, dimana banyak orang yang setelah mereka berbuat tetapi mereka tidak berani untuk bertanggung jawab atas tindakannya, tetapi untuk menjadi seorang pemimpin harus bisa bertanggung jawab karena hal ini akan menentukan keberhasilan atau kegagalan baik dirinya maupun tim yang dibawa olehnya.

Sebagai contohnya seorang pemimpin tentu tahu akan kelebihan dan kekurangan masing masing anggotanya, tetapi pemimpin ini justru menempatkan anggota timnya pada suatu pekerjaan yang bukan keahliannya, ketika terjadi sebuah masalah justru dia menyalahkan anggota timnya tersebut dan bukan menerima bahwa itu kesalahannya dan kemudian memperbaikinya, dimana dari contoh itu pasti akan timbul masalah lain dan perpecahan keharmonisan di dalam tim

Hal kedua yang penting adalah seorang pemimpin harus berani meninggalkan zona nyaman, dimana hal ini berkaitan dengan semakin besarnya tanggung jawab yang harus dipegang oleh seorang pemimpin, tetapi untuk memiliki peluang lebih lanjut haruslah bisa meninggalkan zona nyaman tersebut, sebagai contohnya adalah sebuah tim dari negara asia yang akan ditugaskan pada negara eropa, tentu akan adanya perbedaan budaya, bahasa dimana hal ini akan memberikan rasa tidak nyaman sehingga untuk memiliki peluang berkembang haruslah bisa meninggalkan zona nyaman

Hal ketiga yang menurut penulis penting adalah berani menyampaikan apa yang kita inginkan dimana maksudnya adalah kita berani menyampaikan hasil seperti apa yang kita inginkan, dimana ada seorang pemimpin yang merasa tidak enakan terhadap anggota timnya, sehingga kinerjanya yang kurang maksimal akan dimaklumi begitu saja, padahal apa yang dikerjakan adalah dibawah standar sehingga akan menurunkan nila kinerja tim tersebut

Hal lainnya yang menurut penulis tidak kalah penting tentang keberanian adalah berani mempertahankan apa yang kamu percayai dimana disini lebih kepada bahwa pemimpin itu haruslah memiliki sebuah pendirian, sebagai contohnya seorang pemimpin haruslah memiliki standar hasil kinerja yang dilakukan oleh anggota timnya, jika ada yang tidak memenuhi standar dan anggota timnya berkata bahwa standar yang diterapkan terlalu tinggi, pemimpin ini harus tetap berani bertahan pada standarnya karena dalam berkeja menjadi sebuah tim haruslah profesional dan tidak boleh sembarangan

Sekian artikel dari penulis, mohon maaf jika ada kesalahan dalam penyampaian, jika ada masukan atau perbaikan bisa diberikan pada kolom komentar, selain itu penulis meminta maaf karena terlambat mengucapkan Selamat Idul Adha Bagi yang merayakan, sekian dari penulis, Terimakasih

Salam hangat

Penulis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun