Organisasi yang memiliki Jargon " Pengusaha Pejuang, Pejuang Pengusaha " ini kembali membuat para kaum muda di luaran menjadi kembali berfikir tentang organisasi yang katanya ELITE ini.
Organisasi yang seharusnya menjadi tempat dimana kita, bisa berkembang dengan networking, berkembang dengan mainset positif, Berkembang dengan wawasan yang luas. Untuk meningkatkan kualitas hidup melalui usaha, lagi-lagi harus tercoreng.
Dinamika KISRUH HIPMI ini bukan yang pertama, beberapa kali dalam kesempatan saya pribadi mengamati problematika di dalam organisasi yang baik ini. Selalu kepentingan sectoral yang menghinggapi para elite organisasi ini.
Muda bukan bukan untuk gagah-gagahan, muda bukan untuk siapa saya. Tetapi muda adalah waktu syukur kita terhadap sang pencipta untuk kita bisa prepare pengalaman , knowladge, Relasi dll untuk mempersiapkan masa depan yang lebih baik.
Kisruh seperti ini sudah terjadi mulai tingkat kabupaten/kota ( BPC ) bahkan sampai tingkat provinsi ( BPD ).
Karena apa ?Â
Salah satunya karena Habbit , Habbit itu sendiri di ciptakan dari para figure pendahulu di tataran elit. Entah sata pemilihan ketua umum , fungsional. ini pengurus gerbongnya siapa , orangnya siapa dll.
POLITIK
Tidak menutup kemungkinan dan sudah menjadi rahasia publik bahwa hal tersebut tentunya beririsan dengan POLITIK PRAKTIS di dalam tubuh HIPMI.
PENGUSAHA
Banyak anak muda di luaran sana yang berusaha berdiri dengan kemampuan serta etos niat yang luar biasa tanpa ada modal dari orang tua.
Kebanyakan di dalam tubuh HIPMI , pengusaha muda yang keluar adalah mereka yang mewarisi usaha dari orang tua. Hal tersebut sangat berpengaruh di dalam * Sprit of Bussiness * yang saya bahasakan sebuah ruh di dalam hubungan batin kita dengan sebuah bisnis yang kita jalankan.
Hal ini tentunya sangat penting dan amat penting , karena bukan seberapa besar usaha kita tetapi bagaimana cara kita sata mengembangkan usaha itu.
Ada sebuah Filosofi jawa yang sering di ucapkan oleh para sesepuh " OJO ADIGANG, ADIGUNG, ADIGUNO "Â
Yang artinya jangan karena kita bisa apa dari kedudukan , jabatan serta kekayaan kita , kita berlaku semena-mena. Kita harus selalu ingat hidup itu bukan hanya tentang siapa kita, tetapi sejauh mana kita bermanfaat.
Organisasi itu tempat kita berkembang, mencari berkah buat sebanyak-banyak orang.
Mungkin hanya ini yang dapat saya sampaikan terkait sudut pandang lain di luar intrik, konflik bahkan internal konspirasi di dalam tubuh HIPMI.
Buat saudara, Kawan kolega yang saya hormati jika sekarang kalian semua di HIPMI . saya hanya berpesan , berikanlah yang terbaik maka kalian akan mendapatkan yang terbaik pula.
jangan berfikir kita di organisasi akan dapat apa, tetapi apa yang bisa kita berikan.
Salam Hormat Saya
Wisnu Dwi Atmojo
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI