Ya.....Rabby
Telah kami panjatkan doa dimalam sepi
Mengharapkan ridho dan keampunanmu
Dari dosa yang kami gali
Disumur yang yang penuh nista.
Ya....Rabbi
Di sepertiga malammu
Kami tahajud
Diatas sajadah kaku terbentang.
Kami baca surat Alfatiha
Kami baca surat Al'ihklas
Kami baca surat Annas
Tapi kenapa engkau semakin jauh dari kami.
Ya....Rabbi
Kami rukuk dan sujud di sepenggal waktu yang sama
Ketika pengganti Bilal bin Rabbah mengumandangkan Azan
Dari menara mesjidmu
Yang menjulang tersaput awan
Tapi ya...Rabby
Kami bagaikan tak mampu menyebut zatmu yang maha agung.
Kami baca Alip, Ba, Ta
Dengan ejaan yang sempurna
Dari kalammu penuh ilahi
Membuat tubuh kami jadi menggigil
Bagaikan disiram salju
Ditengah samudramu yang luas tak bertepi.
Ya....Rabbi
Masih panjangkan jalan ini?
Luruskah atau berbelok?
Mendaki atau menurun?
Kami tidak tahu ya Rabby
Jalan mana yang harus kami tempuh
Beri kami petunjuk
Ihdinas Shiratal Mustaqim.
Tanjungbalai, 21 Februari 2020.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H