Mohon tunggu...
Wisnu  AJ
Wisnu AJ Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hidup tak selamanya berjalan mulus,tapi ada kalanya penuh dengan krikil keliril tajam

Hidup Tidak Selamanya Seperti Air Dalam Bejana, Tenang Tidak Bergelombang, Tapi Ada kalanya Hidup seperti Air dilautan, yang penuh dengan riak dan gelombang.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Becermin dari Sikap Kesahajaan Gubri yang Baru

2 April 2019   13:59 Diperbarui: 2 April 2019   15:19 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Umar Bin Khatab dalam memimpin, bersikap sederhana, sampai sampai Umar hanya memiliki sehelai baju yang bagus dan bersih. Baju inilah yang dipakai oleh Umar dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin. Dan baju itu setiap hari dicuci. Karena umar tidak memiliki baju yang bagus untuk penggantinya, kalau Umar orang yang serakah tentu dia bisa saja untuk membeli berlusin lusin baju baru untuk keperluan dinasnya. Tapi itu tidak dilakukan oleh Umar, karena umar memiliki gaji yang kecil dari baitul mal, dan sedikitpun Umar tidak mengambil uang dari Baitul Mal untuk keperluan pribadi dan keluarganya, karena itu bukan haknya, tapi melainkan adalah hak rakyat yang dipimpinnya.

Ketika Umar Bin Abdul Azis diangkat sebagai Khalifah, Umar Bin Abdul Azis juga memiliki sifat yang sederhana. Dalam kepemimpinannya Umar Bin Abdul Azis mencontoh sikap yang ditunjukkan oleh Umar Bin Khatab selaku pendahulunya.

Sebagai Khalifah, Umar Bin Abdul Aziz tidak menggunakan fasilitas yang diberikan oleh Negara kepadanya untuk keperluan pribadi dan keluarganya. Begitu putranya datang menghadap kepada Umar Bin Abdul Aziz diruang kerjanya pada malam hari, karena ada keperluan keluarga yang akan disampaikan oleh putranya.

Sang Khalifahpun bertanya, dalam urusan apa putranya datang menemuinya diruang kerja. Apakah keperluan Negara dan rakyat atau keperluan pribadi dan keluarga. Begitu sang putra menjelaskan kedatangannya untuk urusan keluarga. Umar Bin Abdul Azis memadamkan lampu yang ada diruangan itu. Karena kau datang dalam urusan keluarga, maka tidaklah pantas kita membicarakannya dengan menggunakan fasilitas Negara yang dibiayai oleh rakyat. Ujar Umar Bin Abdul Aziz kala itu.

Sikap dari kedua Umar inilah yang mungkin menjadi inspirasi Syamsuar untuk tidak membebani Negara melalui uang masyarakat yang dihimpun dari berbagai pajak dan retrebusi. Yang kemudian dimasukkan kedalam APBD untuk pembangunan daerah, agar masyarakat dapat untuk menikmati pembangunan itu.

Sikap bersahaja yang diperlihatkan oleh Gubernur Riau yang baru ini, semoga bukan topeng belaka, dalam menjalankan tugasnya sebagai Gubernur di seratus hari pertama. Tapi melainkan adalah sikap yang benar benar tulus datangnya dari hati nurani seorang pemimpin terhadap masyarakat yang dipimpinnya.

Terlepas dari semua itu, sikap kesahajaan yang dimiliki oleh Gubernur Riau yang baru ini dapat menjadi tauladan bagi kepala kepala daerah yang lainnya. Apakah itu Bupati, Walikota maupun Gubernur. Karena jabatan adalah amanah yang diberikan oleh masyarakat yang memilihnya. Para pemimpin perlu untuk mengingat bahwa tampa pilihan masyarakat, dia bukanlah siapa siapa.  Maka amanah yang diberikan oleh masyarakat perlu untuk dijaga. Semoga!

Tanjungbalai, 2 April  2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun