Untuk mengujutkan impian dari pendulangan pasir menjadi PAD, memang tidaklah segampang membalikkan telapak tangan. Karena banyak hal yang harus menjadi kajiannya. Namun tak ada suatu halanganpun yang dapat menghabatnya jika memang kedua daerah Tanjungbalai dan Kabupaten Asahan mau bekerja sama dalam mencapai impian itu.
Pengkerukan sungai Silau dan sungai Asahan diperlukan kerja sama yang saling menguntungkan kedua daerah. Jangan saling ngotot untuk mempertahankan siapa yang paling berhak dan yang paling besar menerima income dari hasil pengkerukan. Karena apabila masalah pembagian hasil menjadi percokolan, maka persoalannya tidak akan pernah selesai.
Untuk itu diperlukan musyawarah dari dua kepala daerah yakni Walikota Tanjungbalai dan Bupati Kabupaten Asahan. Terutama musyawarah tentang pembagian hasil dari pengkerukan, kemudian mengenai kewenangan masing masing daerah.
Dengan adanya suatu kerja sama yang baik dan saling menguntungkan diantara kedua daerah, pengkerukan sungai Silau dan sungai Asahan sebagai pemasukan income kedua daerah akan dapat berjalan dengan mulus.
Mampukah kedua daerah, Tanjungbalai dan Kabupaten Asahan untuk menyatukan visi misinya dalam menjalin kerja sama untuk membangun masing masing daerahnya? Semuanya terpulang kepada Kepala Daerahnya. Semoga !
 Tanjungbalai, 29  April 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H