Sebelumnya :
Para kuli, mencari hiburannya masing masing, ada yang membawa anak nya untuk naik kuda pusing, tapi banyak juga para kuli yang turut bermain judi lotre putar. Para kuli diperkebunan ini menaruhkan nasibnya pata jarum lotre putar, sekali putaran mengena, sepuluh kali putaran tidak mengena. Itulah judi. Dalam catatan sejarah perjuadian belum pernah pemain mengalahkan sang Bandar.
Kemudian :
      Pagi itu Nafisah bangun agak kesiangan, kedua orang tuanya sudah berangkat untuk bekerja. Ketiga adiknya juga sudah berangkat kesekolah, dirumah hanya Nafisah sendirian yang tinggal. Diluar terdengan suara mobil berhenti. Nafisah melongokkan kepalanya dari ruang dapur, mungkinkah mandor besar yang datang.
      " Nyonya...nyonya ..." , ada suara yang keras memanggil manggil namanya, bukan suara mandor besar Kartijo yang cukup dikenal oleh Nafisah. Nafisah berjalan keruang depan dia ingin tahu siapa yang datang.
      " Ada apa kau berteriak teriak ", tanya Nafisah setelah berada didepan orang suruhan mandor besar Kartijo, cara bicaranya mencerminkan kegundikannya.
      " Nyonya dipanggil mandor besar, saya diperintahkan untuk membawa nyonya sekarang juga", mata Nafisah melihat kearah mobil yang berhenti didepan rumahnya.
      " Tidak biasanya tuan mandor besar menyuruh orang untuk menjemput saya, ada apa gerangan?". Nafisah tidak begitu mengenal orang suruhan mandor besar Kartijo ini, tapi Nafisah cukup mengenal mobil yang ada didepan rumah. Mobil mandor besar.
      " Kata mandor besar ini penting. Nyonya diminta untuk menghadapnya ".
      " Sangat pentingkah?".
      " Ya !".