Warung kopi
Tempat semua cerita diaduk menjadi Satu
Mulai cerita dari beras miskin
Sampai kepada surat miskin
Bagaikan secangkir kopi tanpa gula  terasa pahit
Ada juga cerita tentang cinta
Dari orang orang tua yang telah ujur
Terjerat cinta segi tiga
Runcing keatas melebar kebawah
Pada hal usianya sudah melihat liang kubur
Matanya telah kabur, makannya nasi bubur
Tapi bicaranya bagaikan remaja yang baru tumbuh subur
Tak punya malu, walau bicaranya tak jelas
Membuat maknanya jadi kabur
Tak sedikit pula yang mengulas tentang agama
Laksana ustadz diatas mimbar tak bertuan
Tapi disaku bajunya ada kertas bertulis angka tebakan
Belum lagi cerita tentang politk
Diramu bagaikan rempah
Terasa pedas tapi tak bermamfaat
Diwarung kopi
Semua cerita diaduk menjadi Satu
Tanpa gula tanpa kopi
Disudut warung kopi
Aku duduk menyepi
Orang orang datang dan pergi
Dengan cerita yang telah diaduk menjadi Satu
Bengkulu  2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H