sumber fhoto/mata kail.com
Telah kami uji kesabaran
Lewat mata kail
Terlempar kesudut sudut samudra
Dilangit mata hari menjauh dari awan
Menyaksikan gelombang laut yang begitu ganas
Mata kail yang berisi umpan
Dari tetesan keringat yang terperas
Belum tentu mendapatkan mangsa
Untuk dibawa pulang, sebagai pembuka cerita
Apakah karena kami tak nelayan
Membuat ikan enggan bersahabat
Pada hal nenek moyang  kami seorang pelaut
Tak gentar mengharungi samudra luas
Atau juga karena kami wakil rakyat
Setiap minggu memancing hanya menghilangkan penat
Dengan kapal pesiar harganya miliyaran
Didalam kamarnya bak hotel berbintang
Sehingga kami lupa untuk mengurus rakyat
Bukan dengan  perahu yang bergading gading tulang
Mendayung dengan  tulang tangan
Dengan keringat yang terasa asin
Membuat ikanpun tak sudi untuk berkawan
Didarat kami memancing dengan umpan lidah rakyat
Tak butuh kesabaran
Apa lagi kutukan
Karena kami adalah wakil rakyat
Parit Aman, 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H