Mohon tunggu...
Wisnu  AJ
Wisnu AJ Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hidup tak selamanya berjalan mulus,tapi ada kalanya penuh dengan krikil keliril tajam

Hidup Tidak Selamanya Seperti Air Dalam Bejana, Tenang Tidak Bergelombang, Tapi Ada kalanya Hidup seperti Air dilautan, yang penuh dengan riak dan gelombang.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[TMN 100 H] Senandung Cinta Dari Selat Melaka "98"

20 Juni 2016   15:33 Diperbarui: 20 Juni 2016   15:39 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelumnya :

“ kami mau kak  ke Bali”. Jawab keduanya. Suasana dimeja makan diruangan rumah makan Pondok Patin itu dimana Meilan dan Azis beserta kedua adiknya, tampak begitu ceria. Meilan mengucapkan kata kata bercanda yang membuat mereka tertawa tawa. Meilanpun menyandarkan kepalanya kebahu Azis. Dia tidak ingin kebahagian yang sedang berkembang dihatinya, terusik oleh apapun. Hal yang sama juga dirasakan oleh Azis. Azis juga tidak ingin kebahagian yang dirasakan olehnya dan kedua adiknya ini, terrusik, walau dengan setitik nodapun.           

Kemudian :

Suasana pesta pernikahan Azis dengan Meilan, berlangsung cukup meriah. Halaman depan rumah orang tua Meilan ditata sedemikian rupa. Pelaminan yang bernuansa perpaduan melayu Riau dengan adat Tiongkok dipajang disudut halaman. Pentas tempat orkes yang akan menghibur undangan berada disamping pelaminan posisi pentas itu agak menyerong, sehingga kedua mempelai yang duduk disingga sananya dengan leluasa dapat memandang kearah pentas itu.

Pagi itu Meilan tampak memakai baju kebaya yang dibelinya bersama Azis. Sungguh cantik Meilan pagi itu. Sebelum akad nikah dilaksanakan oleh pihak pencatat nikah dari kantor Urusan Agama Kecamatan Sinaboi, acara  pensyahadatan terhadap Meilan terlebih dahulu dilaksanakan. Sesuai dengan ayat Al-Qur’an, bahwa laki laki muslim akan menikah dengan wanita muslim, begitu juga dengan wanita muslim akan menikah dengan laki laki muslim.

Maimunah teman Meilan yang tinggal di Sinaboi tampak mendampingi Meilan. Sebelum Meilan mengucapkan dua kalimasyahadat, malamnya Meilan yang didampingi oleh Maimunah telah melakukan khitanan, khitanan itu dilakukan oleh seorang bidan desa, barulah paginya Meilan mengucapkan duakalimahsyahadat.

Dengan bimbingan seorang ustazd, dihadapan para undangan yang hadir dalam acara itu, Meilan dengan lancar dan fasihnya mengucapkan dua kalimasyahadat itu. Karena sebelumnya Meilan meminta kepada kedua adik Azis untuk mengajarinya, dan kemudian dibantu oleh Azis dan Meimunah. Lagi pula selama ini logat bicara Meilan begitu pasih dengan bahasa melayu pesisir, karena pergaulannya sehari hari dengan anak anak pantai Sinaboi menjadikan dia begitu pasih menggunakan bahasa Indonesia

Sepintas jika mendengar dialok dari bahasa yang digunakan oleh Meilan, orang menyangka bahwa Meilan adalah anak melayu pesisir Riau. Hanya saja forum wajahnya yang menunjukkan bahwa dia adalah anak keturunan Tiongkok.

Dihadapan Azis, dan keluarga Meilan, yang pada hari itu menggunakan busana adat Tiongkok, yang turut menyaksikan pensyahadatan terhadap Meilan, sang usatazd mengucapkan kata kata nasehatnya kepada Meilan terutama terhadap Azis selaku calon suami Meilan.

            “ Hari ini salah satu dari keluarga dirumah ini, yakni Meilan anak dari alm Haipeng telah menyatakan dirinya untuk masuk memeluk  agama Islam. Dan hari ini pula, Meilan melakukan penukaran namanya, dari Meilan, menjadi Nurul Anisah Bin Haipeng. Yang artinya Cahaya Wanita “, Ujar sang ustadz memulai tausiyahnya.

Azis dan keluarga Meilan yang duduk dihadapan sang ustadz, serta para undangan yang menghadiri acara itu, mendengarkan dengan khusuk tausiyah  yang disampaikan oleh sang ustadz. Udara diperkampungan Sinaboi itu terasa sejuk.  Mata hari siang itu layaknya seperti seorang dara remaja, ia seakan malu untuk memperlihatkan dirinya. Hanya sesekali dia mengintip dari balik awan yang melingkupi udara perkampungan nelayan itu.

            “ Seseorang yang masuk Islam karena pilihannya, tentunya telah mengalami pergulatan bathin yang luar biasa dan pertimbangan yang telah matang. Dia harus menundukkan hatinya untuk dapat menerima dan meyakini kebenaran agama barunya. Selanjutnya dia harus mempertimbangkan, aspek social ekonomi atas konsekwensi atas pilihannya itu.

Sebagai orang yang baru masuk Islam, yang disebut sebagai Muallaf mempunyai tantangan yang cukup berat, tantangan itu datangnya tentu dari pihak keluarga, saudara dan handai tolannya, yang akan mengucilkan dan membencinya. Kemudian lingkungan pergaulannya, juga akan mengucilkannya. Bahkan resiko yang paling berat yang dihadapi oleh seorang muallap adalah kehilangan pekerjaannya, karena mungkin lingkungan tempat dia bekerja tidak menyukai jika dia berpindah agama.

Peristiwa yang terjadi hari ini dihadapan kita, mungkin seratus dibanding satu. Hari ini orang tua dan keluarga Nurul Annisa, telah melepas putri dan adik adik mereka untuk berpindah agama, meninggalkan ajaran agamanya yang lama, kemudian memasuki ajaran agamanya yang baru, dengan rasa tulus dan ikhlasnya. Malah orang tua dari Nurul Annisa membuat suatu acara untuk melepas kepergian putrinya ini.

Akan tetapi walaupun ada ketulusan dan keikhlasan dari keluarga alm Haipeng melepas salah satu putrinya memeluk agama Islam, bukan pula berarti bahwa Nurul Annisa yang kini telah menjadi seorang muallaf tidak perlu untuk mendapatkan perhatian dan perlindungan dari ummad Islam, terlebih dari suaminya.

Karena tingginya resiko yang dihadapi oleh seorang muallap, dan resiko itu dapat terjadi kapan saja, maka Islam memandang, bahwa seorang muallap harus mendapat perlindungan, dan dimasukkan kedalam mustahid. Yaitu orang orang yang berhak untuk mendapatkan zakat.

Hak itu diberikan kepadanya bukan karena imbalan bahwa dia telah memeluk agama Islam. Tapi melainkan semata untuk melindunginya dari kekhufuran dan agar ia dalam melangsungkan kehidupannya kembali secara wajar.

Bagai seorang muslim yang mampu, kita wajib untuk memberikan perlindungan kepada para mualap, karena apa bila kehidupan seseorang yang telah berpindah agama dan masuk memeluk kepada agama Islam, justru kehidupannya semakin menderita. Ini akan membawa citra yang buruk bagi agama baru yang dimasukinya.

Kepada calon suami Nurul Annisa, lindungilah, dan jagalah isterimu ini dengan baik baik dan penuh perhatian. Karena  salah satu Hadist Rasulullah Muhammad SAW mengatakan Isterimu adalah perhiasanmu, Sebaik baik perhiasan adalah wanita yang soleha. Maka kepada calon suami Nurul Annisa, agar dapat untuk membimbing Nurul Annisa kepada ajaran islam yang baik dan benar, agar Nurul Annisa dapat menjadi wanita muslim yang soleha, dan mampu untuk menciptakan keluarga yang Sakinah, Mawardah dan Warohmah. “, panjang lebar ustadz tersebut memberikan tausiyahnya dihadapan Meilan dan keluarganya, juga dihadapan Azis dan undangan lainnya.

            Selesai acara pensyahadatan terhadap Meilan, kini acara dilanjutkan dengan ijab Kabul pernikahan antara Azis dengan Meilan. Karena Meilan adalah seorang muallap dan pernikahannya dilaksanakan secara Islam, maka hubungan keagamaan antara Meilan dengan keluarganya terputus sudah. Abangnya tidak berhak untuk menjadi wali bagi Meilan dalam pernikahannya dengan Azis.

            Meilan terpaksa membeli wali, yakni petugas pencatat pernikahan itu yang sekaligus bertindak sebagai Wali Hakim bagi Meilan. Akad nikahpun berjalan lancar, Azis dengan lancarnya melafadkan kata kata ijab kabul pernikahan yang disampaikan oleh petugas pencatat pernikahan yang sekaligus sebagai Wali Hakim bagi Meilan.

            Keduanyapun menanda tangani akad nikah yang baru diucapkan oleh Azis diatas buku nikah . yang nantinya akan diserahkan kepada keduanya. Azis dan Meilan disandingkan diatas pelaminan. Orkes pengiring tampak melantunkan lagu lagu yang berirama padang pasir. Para undanganpun  tampak datang dan pergi silih berganti. Mereka mengucapkan kata kata turut berbahagia atas pernikahan Meilan dengan Azis.

            Kedua Adik Azis tampak begitu gembira, mereka berada disebalah kanan dan kiri dari bangku mempelai. Hidangan yang tersedia cukup banyak, orang orang yang dibayar oleh mamanya Meilan untuk memasak hidangan untuk undangan tampak sibuk melayani  undangan yang datang. Teman teman Azis yang masih tinggal di Sinaboi juga tampak sibuk mengatur dan mengamankan suasana pesta pernikahan teman mereka ini.

            Acara pesta berlanjut sampai malam hari. Azis dan Meilan telah berulang kali berganti busana yang dilakukan oleh Bidan penganten yang sengaja didatangkan oleh mamanya Meilan dari kota bagan Siapi Api, mulai dari busana adat melayu Riau, sampai kepada busana adat leluhur Meilan. Meme kakak sepupu Meilan juga tampak sibuk, dia mengumpuli kado kado yang diberikan kepada Azis dan Meilan, kemudian kado kado itu disimpan kedalam kamar mempelai yang telah dirias oleh Bidan pengantennya.

            Musik pengiring acara Pesta pernikahan Azis dengan Meilan pun sudah berganti, Siang acara hiburan diisi dengan orkes yang berirama padang pasir, malanya acara hiburan dilanjutkan dengan music tunggal Kayboart, yang juga didatangkan dari kota Bagan Siapi Api. Keluarga Meilan tampak begitu bahagia, walaupun terkadang mereka merasa canggung untuk mengikuti acara pernikahan putri dan adik mereka itu

            Pesta pernikahan itu baru berakhir setelah jam dua malam. Azis dan Meilan tampak kelelahan setelah sehari penuh mengikuti acara pernikahan mereka. Namun diwajah mereka terlihat rasa kebahagian yang sangat. Mimpi mimpi indah Meilan kini telah menjadi kenyataan, Azis telah resmi menjadi Suaminya, dan iapun juga sudah resmi menjadi isteri Azis. Hanya mereka berdualah yang nantinya, akan menjaga agar pernikahan mereka ini bisa langgeng sampai diakhir hanyat mereka.

Bersambung ..

Tepian Selat Melaka, 2016

Tulisan ini diikut sertakan dalam Tantangan  100 Hari Menulis Novel – Fiksianacommunity di Kompasiana

“ Cerita yang di kemas dalam bentuk Nopel ini adalah merupakan cerita fiksi belaka, jika ada nama dan tempat serta kejadian yang sama atau mirip terulas dalam nopel ini hanyalah secara kebetulan saja. Tidak ada sangkut pautnya dengan kejadian yang sebenarnya “ (Penulis)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun