fhoto Dok Pribadi
Hari ini telah kami coba untuk menahan lapar
Menepis dahaga mengekang hawa nafsu
Mentaati titahmu yang diusung para Nabi
Dan Rasul pilihanmu yang tertera pada kitab sucimu
Tapi diantara kami hamba hambamu yang hina
Ada juga yang menahan lapar bukan karena perintahmu
Dan bukan pula karena dia tidak beriman
Tapi melainkan karena kemiskinannya yang membuat dia menjadi kufur
Untuk sholat tarawih pun sarung yang dipakainya harus bergilir
Laksana menonton film digedung bioskop
Tapi ada juga diantara kami yang hidupnya berkecukupan
Namun mereka tidak mampun untuk menahan lapar
Hawa nafsunya merajai hatinya
Tapi dia mengharapkan sorgamu
Dan dia ingin masuk dari pintu manapun dia suka
Sementara kami tidak berharap sorgamu
Yang konon katanya seribu tahun perjalanan
Bau harumnya telah tercium
Dan kami dapat memasukinya melalui Babur Rayyan
Yang dikhususkan buat orang orang yang berpuasa
Dipenghulu bulanmu
Kami sadar karena kami bukanlah penentunya
Walaupun kunci pintunya ada pada kami
Kaulah yang menentukan segalanya
Andai kata kami kau masukkan kesorgamu
Jadikanlah kami setitik debu
Agar saudara kami yang lain bisa masuk kedalamnya
Akan tetapi jika kami kau jadikan penghuni neraka
Robahlah ujud kami menjadi dua bukit Hut
Agara para saudara kami tidak muat lagi untuk masuk kedalamnya
Bagan Siapi Api
Menjelang Sahur 08/06/16
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H