“ Kak Meme, nyuruh kita pulang, katanya urusannya sudah selesai”. Kata Meilan kepada Azis. Azis menghidupkan mesin sepeda motornya, lalau perlahan lahan sepeda motor itu berjalan menuju dimana tempat Meme menunggu.
“ Wah, banyak belanjaannya?”, Tanya Meme setelah ketiganya didalam mobil
“ Iya, Azis yang paling banyak belanjanya, aku hanya sepasang sepatu saja?”, ujar Meilan menjawab perkataan kakaknya.
“ Sesekali tak apalah, ya kan Zis?”. Meme memandang Azis kebelakang.
“ Sudah kuingatkan kepada Meilan, tapi dia tetap ngotot untuk membelikannya?”,
“ Sipat Meilan memang seperti itu, jika dia suka, dia harus beli?”.
“ Tapi kak harganya mahal?”.
“ Mahalpun kalau kita puas memakainya, kan tak salah”.
“ Kak, sebenarnya aku merasa malu dengan orang kakak?”.
“ Kenapa kau malu?”.
“ Kakak dan Meilan, cukup baik kepadaku, sehingga aku takut, nantinya aku tak mampu untuk membalas kebaikan orang kakak ini”, Azis menundukkan wajahnya, karena Meilan dan Meme secara bersamaan melihat kepadanya.