Ketika masih menjadi Wakil Gubsu Gatot mendapat keberuntungan, karena Gubsu nya Syamsul Arifin mendapatkan bala. Tapi kali ini Gatot yang mendapakan bala, sedangkan wakilnya T.Hery mendapat keberuntungan.
Gatot selama ini dinilai oleh kalangan kelompok Syamsul Arifin adalah orang yang tidak tahu untuk membalas budi. Ketika Syamsul Arifin menggandengnya menjadi Wakil Gubsu, dan Syamsul Arifin tersandung Korupsi, Gatot tidak lagi menghargai Syamsul. Bahkan Gatot tidak pernah membesuk Syamsul Arifin ketika di tahan oleh KPK sampai saat Syamsul menjalani hari harinya di Penjara.
Antara Gatot dengan Syamsul terjadi putus hubungan. Gatot melenggang menjadi Gubsu menggantikan Syamsul Arifin. Kini giliran Gatot yang akan merasakan, nasib yang sama dengan Syamsul Arifin. Gatot akan merasakan pahit getirnya dalam menghabiskan waktu waktunya dan hari hari panjangnya di Penjara, karena bagaimanapun setelah di jadikan tersangka oleh KPK akan di lanjutkan dengan penahanan.
Gatot akan merasakan betapa pahitnya hidup di penjara, dan akan merasakan pula tindakan yang akan di lakukan oleh Wakilnya T.Hery, yang nantinya tidak mau tahu dengan nasib yang di alami oleh Gatot. Tapi mudah mudahan T.Hery tidak seperti Gatot yang lupa kacang pada kulitnya.
Kursi Panas Jabatan Gubernur :
Jabatan Gubernur di dua Profinsi di Indonesia adalah merupakan jabatan kursi panas. Yang pertama kursi panas Gubernur Sumut. Dan yang kedua kursi panas Gubernur Riau. Jabatan Gubernur Sumut merupakan kursi panas bagi Gubernurnya. Setelah Syamsul Arifin, kini menyusul Gatot Pujo Nugroho yang tersandung korupsi.
Sementara di Provinsi Riau tiga Gubernurnya tersandung Korupsi. Dari tiga Gubernurnya yang bernasib malang, dua dari wakilnya yang mempunyai nasib keberuntungan. Saleh Djasit Gubernur Riau 1998 – 2003 tersandung korupsi dana pengadaan Mobil Pemadam Kebakaran. Kemudian Rusli Zainal Gubernur Riau dua priode 2003 – 2008 – 2008 – 2013, juga tersandung korupsi dalam suap dana Pekan Olah Raga Nasional (PON) yang di pusatkan di Riau. Posisinya di gantikan oleh wakilnya Mambang Mit sampai berakhir masa jabatannya.
Setelah Rusli Zainal, menyusul pula Anas Maamun, Gubernur Riau Priode 2014 - 2019 juga terlibat kasus suap menerima uang dari pengusaha perkebunan kelapa sawit dalam hal alih pungsi hutan lindung di Riau. Anas digantikan oleh Wakilnya Arsyad Juliandi Rahcman.
Hidup memang tidak selamanya seperti air dalam bejana, tapi ada kalanya hidup seperti air dilautan yang penuh dengan riak-riak dan gelombang. Atau juga hidup seperti roda pedati, terkadang diatas dan terkadang di bawah. Salam Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H