Begitu masuk ke tempat wisata, langsung disambut dengan panorama alam yang memikat. Dari jauh terlihat jajaran candi buatan yang kelihatan seperti aslinya. Seolah-olah saya seperti sedang berwisata ke Candi Prambanan, padahal sih bukan. Makanya langsung selfie, deh.
Melihat hysteria para pengunjung yang menaiki permainan “berbahaya” itu, saya hanya tersenyum-senyum. Suami sudah menyuruh saya untuk ikut naik, tapi saya menolak. Saya takut dengan ketinggian, apalagi digoyang-goyang dengan kencang seolah-olah mau jatuh. Jadilah saya hanya selfie diiringi teriakan para pengunjung yang menaiki permainan tersebut.
Nah, akhirnya saya dapat permainan yang membawa ke tempat tinggi tapi tidak untuk diguncang-guncang seolah mau jatuh lho. Permainan ini bisa dinaiki oleh seluruh keluarga, termasuk anak saya yang terkecil berusia 3 tahun. Kalau di London, namanya London Eye. Menaiki alat ini, saya bisa melihat keseluruhan arena wisata tersebut.
Saat sedang menunggui anak-anak mencoba wahana khusus anak-anak, di belakang saya ada wahana lain yang tak kalah menariknya. Khusus untuk orang dewasa dan tentunya menguji adrenalin. Suami menyuruh saya mencobanya, tapi saya menolak. Suami bilang, “Nanti nyesel lho kalau nggak mau nyobain satu pun permainan (yang menantang adrenalin) di sini. Cobain dulu.” Akhirnya, saya pun mencoba. Kebetulan alatnya mau jalan. Ya, ampuuun… setelah itu, saya lemeeeess…. Benar-benar seperti mau dilemparkan dari atas. Padahal, pas selfienya ketawa-ketiwi hihihi…. Yang di belakang foto ini untuk anak-anak, tapi nanti saya akan menaiki yang untuk orang dewasanya dan lebih seruuuu.
Sore hari, hujan turun deras. Yaaah… padahal belum selesai menaiki permainan-permainan lain yang cukup aman. Waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore. Anak-anak masih mau bermain, tapi kaki saya sudah pegal. Kami istirahat dulu di tempat berteduh, tak lupa saya selfie. Itulah selfie terakhir saya di tempat bermain, karena sudah tidak bisa selfie lagi berhubung kamera handphone saya tidak memungkinkan untuk selfie. Kamera handphone saya hanya bisa digunakan berfoto di bawah cahaya matahari yang maksimal. Kalau sudah petang atau di dalam ruangan bercahaya minim, hasil fotonya pasti jelek.