Mohon tunggu...
Wisnu  AJ
Wisnu AJ Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hidup tak selamanya berjalan mulus,tapi ada kalanya penuh dengan krikil keliril tajam

Hidup Tidak Selamanya Seperti Air Dalam Bejana, Tenang Tidak Bergelombang, Tapi Ada kalanya Hidup seperti Air dilautan, yang penuh dengan riak dan gelombang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jakarta Dikepung Banjir Jokowi Hanya Bisa Pasrah

4 Februari 2014   09:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:10 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1391480414986937109

[caption id="attachment_320277" align="aligncenter" width="512" caption="Jokowi Blusukan Ditengah Malam di Areal Banjir (Fhoto Merdeka.com)"][/caption]

Sehebat apapun Program yang di tawarkan oleh Joko Widodo (Jokowi) Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta dalam menanggulangi banjir dan kemacetan di ibu kota, menjadi sia sia ketika musibah banjir mengepung kota Jakarta. Sebagai manusia Jokowi mantan Walikota Solo itu hanya bisa pasrah melihat kota Jakarta di landa banjir yang kemudian menimbulkan kemacetan.

Program agar Jakarta tidak banjir, Jakarta tidak macet yang di tawarkan oleh Jokowi dan pasangannya Basuki Tjahya Purnama (Ahok) kepada warga Jakarta, ketika mencalonkan diri menjadi Gubernur DKI Jakarta laksana gayung bersambut. Warga ibu kota yang telah muak dan bosan dengan keadaan kota Jakarta yang senantiasa di landa banjir dan kemacetan, ramai ramai ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk menjoblos gambar Jokowi – Ahok. Pada Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) DKI Jakarta.

Bagaikan air bah yang mengalir suara kemenangan pun di peroleh oleh pasangan ini, dan mengantarkan keduanya duduk di singgasana menara gading di ibu kota. Warga Jakarta berharap banyak kepada Jokowi – Ahok dengan salah satu programnya dalam menanggulangi banjir dan kemacetan yang setiap saat mendera kota Jakarta.

Begitu di lantik oleh Menteri Dalam Negeri sebagai Gubernur DKI Jakarta, Jokowi langsung melakukan blusukan kewilayah wilayah rawan banjir di kota Jakarta. Bagaikan kesurupan Jokowi setiap harinya memeriksa drainase/slokan yang ada di kota Jakarta. Bahkan Jokowi tidak segan segan untuk menyingsingkan lengan baju dan kaki celananya untuk turun kedalam drainase/selokan untuk memeriksa drainase yang tumpat.

Sampai sampai para Kepala Dinas di jajaran Pemerintahan Provinsi DKI (Pemprov DKI) kewalahan mengikutijejak langkah Jokowi. Biasanya para Kepala Dinas ini hanya menjalankan perintah dari belakang meja, kini terpaksalah harus turun kelapangan. Para Kepala Dinas menggelar Jokowi sebagai Gubernur Jalanan, karena hampir separoh waktu dinasnya di habiskan di jalanan di luar kantor nya.

Namun Jokowi tidak marah dan tidak bosan walaupun di beri gelar sebagai Gubernur Jalanan. Malah realisasi dari program nya agar Jakarta tidak banjir dan Jakarta tidak macet semangkin di tingkatkannya.Jokowi tidak lagi hanya memeriksa drainase/slokan, tapi di tingkatkannya dengan membentuk tim yang melibatkan TNI/Polri/PNS dan Warga Jakarta untuk melakukan kanalisasi. Ribuan porsonil gabungan pun di turunkan untuk membersihkan sampah di kanal/kali yang ada di kota Jakarta. Ratusan ton sampah setiap harinya di angkut dari dalam kanal/kali yang di bersihkan oleh tim.

Jokowipun “ Tepuk Dada Tanya Selera “ namanyapun di puja puji dan di sanjung sanjung sebagai seoang pemimpin yang dekat dengan warganya. Bahkan banyak warga kota Jakarta yang teller (mabuk) dengan vigur Jokowi, Nama Jokowipun mulai menunsantara. Warga Jakarta yang teller mulai membuka wacana untuk mencalonkan Jokowi sebagai salah satu calon Presiden RI pada Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2014. Wacana ini di dukung pula oleh hasil survai yang di lakukan oleh beberapa Lembaga Survai Indonesia (LSI) Nama Jokowi teratas diantara para calon yang mulai marak di sebut sebut.

Bohong jika Jokowi tidak punya ke inginan untuk menjadi Presiden seperti yang di utarakannya pada setiap kesempatan. Jokowi kan bukan malaikat, yang tidak punya nafsu . Sebagai manusia Jokowi pasti punya nafsu dan ke inginan untuk menjadi Presiden. Apa lagi di dukung oleh berbagai LSI di tanah air. Tukang sapu jalanan saja punya ke inginan untuk menjadi Presiden, Apa lagi Jokowi yang menjabat sebagai Gubernur DKI. Hanya saja Jokowi masih malu malu kucing tapi di belakang tetap meong meong.

Dan yang anehnya pula para politisi yang telah malang melintang di dalam percaturan politik di tanah air punya ke inginan untuk maju sebagai calon Presiden 2014 merasa ciut dengan di sebut sebutnya nama Gubernur Jalanan itu untuk di calonkan oleh warga Jakarta yang teller menjadi calon Presiden.

Jokowi sebagai manusia hanya bisa berencana, tapi sebaik baik rencana datang nya dari Allah SWT. Rencana Jokowi dengan programnya agar Jakarta tidak banjir, Jakarta tidak macet, ternyata Tuhan berkehendak lain. “ Jakarta di kepung banjir “ yang menimbulkan kemacetan semakin parah, Jokowi hanya bisa pasrah. Sehebat apapun program yang di tawarkan untuk menjadikan Jakarta agar tidak banjir, Jakarta tidak macet jika Tuhan berkehendak lain semuanya menjadi tidak berarti sama sekali. Sadarkan Jokowi akan semua ini? Tepuk Dada Tanya Selera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun