Mohon tunggu...
Wisnuaji Gagat Priambada
Wisnuaji Gagat Priambada Mohon Tunggu... lainnya -

Lelaki yang 'terpaksa' mencari nafkah di dunia IT. Penikmat kopi. Sangat benci ketika kopi di cangkir sudah habis.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Rekaman Kajian Ustadz Mahfudz Umri, Lc. – “Menuju Surga Bersama Keluarga”

11 Desember 2015   14:32 Diperbarui: 11 Desember 2015   15:23 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berikut adalah catatan dan rekaman kajian Ustadz Mahfudz Umri, Lc pada 24 Shafar 1437 / 6 Desember 2015 di Masjid Al Amin Jl Semampir Tengah 3A no 25 Surabaya pukul 09.00 WIB hingga Dhuhur. Kajian kali ini bertemakan “Menuju Surga Bersama Keluarga”.

  • Semua umat Nabi Muhammad masuk surga kecuali yang enggan.
  • Ukuran sukses seseorang adalah masuk surga dan terbebas dari siksa api neraka. Lihat Al- Imron ayat 185 berikut:

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan”.

  • Bangunlah cinta kepada istri dan anak karena Allah.
  • Mencintailah seseorang dengan sewajarnya karena suatu ketika dia bisa jadi musuhmu. Bencilah seseorang dengan sewajarnya, karena suatu ketika dia bisa jadi kekasihmu.
  • Kita diperintah untuk menjaga keluarga dari api neraka.
  • Orang yang menuntut ilmu dipermudah jalannya menuju surga.

4 poin penting untuk meraih surga bersama keluarga, yaitu:

  1. Dengan tauhid dan mengesakan Allah. Kebalikannya adalah kesyirikan.
  2. Dengan berbakti kepada orang tua. Kebalikannya adalah durhaka kepada orang tua.
  3. Dengan menyambung silaturahim. Kebalikannya adalah memutus silaturahim.
  4. Dengan akhlak mulia. Lawannya adalah akhlak tercela.

Jika ada 4 perkara di atas pada seseorang, maka amal baik lainnya akan mudah dilakukan.

  1. Dengan tauhid dan mengesakan Allah. Kebalikannya adalah kesyirikan.

Pembagian tauhid ada 3: Uluhiyah, Rububiyah, Asma wa shifat

Pembagian itu berasal dari pemahaman dari apa yang ada di Al-Quran (salah satunya ada di Surat Maryam ayat 65)

“Tuhan bagi semua langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya; maka sembahlah Dia nya dan berteguh hatilah di dalam beribadat kepadaNya. Apakah engkau mengetahui bahwa bagiNya ada yangmenyamai?” (Surat Maryam ayat 65)

Pembagian tauhid menjadi 3 itu tersebar di Al-Quran. Tapi terkumpul di Surat maryam 65 tadi.

Kenapa kita harus mengesakan Allah?

a. Allah menciptakan jin dan manusia kecuali untuk bertauhid dan beribadah kepada-Nya. Lihat QS Adz-Dzariyat ayat 56: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”.

b. Allah mengutus seseorang Rosul pada setiap umat untuk mengajak agar mereka men-tauhidkan Allah dan meninggalkan kesyirikan.

Salah satu beda Rosul dengan Nabi menurut Syaikhul Islam antara lain kalau Nabi tidak ada penentangnya, sedang Rosul ada penentang. Ini beda yang paling jelas.

c. Orang yang mati dalam keadaan menyekutukan Allah maka tidak akan diampuni dosanya. Lihat QS An-Nisa 116: “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik (mempersekutukan Allah dengan sesuatu), dan Dia mengampuni dosa selain itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sungguh dia telah tersesat jauh sekali”.

Jika seseorang berdosa besar belum bertaubat lalu meninggal, namun masih bertauhid (tidak menyekutukan Allah), maka dia berada di kehendak Allah. Kalau Allah berkehendak dia ke neraka lebih dulu, maka dia masuk neraka dulu namun tidak kekal. Kalau Allah berkehendak langsung masuk ke surga, maka dia pun langsung masuk surga langsung. Inilah akidah Ahlussunnah wal jamaah.

d. Allah mengharamkan surga bagi orang yang mati dalam keadaan menyekutukan Allah.

e. Orang yang menyekutukan Allah, amal ibadahnya akan gugur dengan sendirinya.

 

  1. Dengan berbakti kepada orang tua. Kebalikannya adalah durhaka kepada orang tua.

Lihat Al-isro’ ayat 23.

Umat yang tidak akan dilihat Allah di hari kiamat:

  • Anak durhaka.
  • Laki-laki yang menyerupai perempuan.
  • Suami yang tidak mempunyai kecemburuan agama.

Berbakti pada orang tua adalah akhlak para Nabi.

Yang wajib diberi nafkah:

  1. Istri
  2. Anak
  3. Ibu
  4. Ayah
  5. Saudara perempuan
  6. Saudara laki-laki

Jika untuk anak dan istri sudah terpenuhi kebutuhannya, maka wajib menafkahi ibu, lalu setelah cukup, wajib menafkahi ayah dan seterusnya.

Yang di atas tadi adalah orang yang wajib diberi nafkah, bukan sedekah.

Buah dari berbakti kepada orang tua adalah:

  • Diampuni dosa-dosa.
  • Doa dikabulkan dan dilepaskan dari kesulitan
  • Menambah umur dan rejeki
  • Menghantarkan kepada nikmat surga
  • Berbakti kepada orang tua termasuk jihad.

Apa yang bisa dilakukan untuk berbakti pada orang tua yang sudah meninggal:

  • Mendoakan kedua orang tua
  • Bersedekah ditujukan pahalanya untuk orang tua
  • Menghajikan/mengumrohkan dengan niat pahala ditujukan untuk orang tua. Asal kita sudah berhaji terlebih dahulu.
  • Berkurban dengan niat padahal ditujukan untuk orang tua.

 

  1. Dengan menyambung silaturahim. Kebalikannya adalah memutus silaturahim.

Maksudnya adalah menyambung/berbuat baik kepada kerabat yang memiliki hubungan nashob.

Keutamaan menyambung silaturahim:

  • Merupakan syiar keimanan kepada Allah dan hari akhir.Silaturahim menjadi sebab panjangnya umur dan lapangnya rizki.Menyambung silaturahim yang dimaksud adalah yang tadinya putus lalu disambung lagi, dan ini dengan yang ada hubungan nashob.

    Jadi yang dimaksud bukanlah membalas kunjungan atau membalas pemberian hadiah.

  • Mendapatkan sambungan dari Allah bagi yang menyambung silaturahim.
  • Sebab yang besar masuknya orang ke dalam surga.
  • Silaturahim adalah bentuk ketaatan kepada Allah.
  • Silaturahim adalah keindahan/kebaikan agama.
  • Silaturahim merupakan perkara yang disepakati semua syariat agama samawi.
  • Silaturahim akan menghantarkan pada penyebutan yang indah.
  • Menunjukkan mulianya jiwa seseorang yang suka silaturahim.
  • Menebar rasa cinta diantara kerabat
  • Kemuliaan dari Allah bagi orang-orang yang menyambung tali silaturahim.

 

Penyebab terputusnya tali silaturahim:

  • Kebodohan terhadap akibat putusnya silaturahim
  • Lemahnya ketaqwaan
  • Kesombongan
  • Pemutusan hubungan yang panjang
  • Terjadinya pelecehan
  • Melampaui batas di dalam melayani saudaranya yang berkunjung
  • Sedikitnya perhatian kepada orang yang berkunjung
  • Pelit
  • Mengakhirkan pembagian warisan
  • Join venture (patungan usaha) dengan saudara
  • Sibuk dengan urusan dunia.

 

  1. Dengan akhlak mulia. Lawannya adalah akhlak tercela.

Yang paling banyak menyebabkan orang masuk surga adalah bertakwa pada Allaj dan akhlak yang baik.

Ulama berkata tetangga itu ada 3 golongan:

  • Tetangga tersebut muslim dan ada hubungan darah. Dia memiliki 3 hak, yaitu sebagai sesama muslim, sebagai saudara, dan sebagai tetangga.
  • Tetangga tersebut muslim, tapi tidak ada hubungan darah. Dia memiliki 2 hak, yaitu sebagai sesama muslim, dan sebagai tetangga.
  • Tetangga tersebut kafir dan tidak ada hubungan darah. Dia punya 1 hak, yaitu hak sebagai tetangga.

Ulama berkata, contoh akhlak yang baik:

  • Wajah yang berseri-seri
  • Menahan orang dari keburukan
  • Tidak marah

Soal Jawab:

  1. Ada saudara sakit lalu orang tua menyuruh saudara-saudara lainnya meng-cover kebutuhannya, pada kita tidak mampu. Bagaimana?

Ukur ketidakmampuan kita. Jika kita memang benar-benar tidak mampu, maka tidak ada kewajiban walau diperintah oleh orang tua. Karena kita tidak mampu.

  1. Bukankah mendoakan ampunan untuk orang kafir itu tidak boleh? Lalu kok nabi Ibrohim mendoakan orang tuanya agar mendapat ampunan? Padahal orang tua Nabi Ibrohim kafir (pembuat berhala)

Nabi Ibrohim berdoa seperti itu karena sebagai janjianya Nabi Ibrohim saja. Tetap memintakan ampun untuk orang musyrik itu tidak boleh.

  1. Orang tua melarang anak menikahi orang yang dicintainya karena dianggap tidak selevel derajat pendidikannya. Bagaimana ini?

Tetap perhatikan pendapat orang tua. Karena pandangan orang tua mungkin berdasar pengalaman dan pertimbangan sendiri.

Tapi kalau sudah istikharah dan yakin, maka sampaikan baik-baik ke orang tua. Jangan kedepankan emosi.

 

***

Ada beberapa pertanyaan lainnya, namun tidak saya tulis semuanya. Selengkapnya simak rekaman kajian di atas di linkhttp://www.AyoDakwah.com

 

Semoga bermanfaat.

Surabaya, 11 Desember 2015

 

“Ikatlah ilmu dengan tulisan”

 

Dipublikasi ulang dari blog saya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun