– Pahami bahwa keluarga adalah aset amal jariyah dan kunci surgamu. Istri dan anak adalah kunci surga –
– Tidak boleh poligami hanya untuk kebanggaan status sosial saja –
Berikut ini catatan dari kajian “10 Pilar Mempertahankan Rumah Tangga” Ustadz Khalid Basalamah yang diselenggarakan oleh Yayasan Nidaul Fithrah dan beberapa lembaga lainnya (lihat pamflet). Kajian diselenggarakan Sabtu 17 Oktober 2015 pukul 15.30 – 17.30 di Masjid Mujahidin, Jl. Perak Barat 275, Surabaya. Jika sekiranya ada yang terlewat dalam catatan saya ini, silakan jika ingin mengoreksi.
Karena tidak diperbolehkan merekam kajian oleh pihak penyelenggara, maka saya tidak bisa membagi rekaman apa pun. Kita tunggu saja video dari AnnidaTV yang katanya akan dipublish di channel Youtube-nya.
Selamat menyimak.
***
- Jadikan rumah tangga sebagai ibadahmu pada Allah.
- Pahami bahwa keluarga adalah aset amal jariyah dan kunci surgamu. Istri dan anak adalah kunci surga.
- Jalankan tugas dan kewajiban.
- Tugas suami menyediakan nafkah, bermuamalah dengan baik kepada istri, memberi pendidikan ilmu agama.
- Hak istri
- Nafkah dari suami
- Bercanda dengan suami
- Kebutuhan biologis harus dilayani dengan baik
- Pendidikan yang baik dari suami
- Hak istri merupakan kewajiban suami
- Kewajiban Istri
- Melayani suami dan menaati selama bukan dalam hal yang haram
- Memenuhi kebutuhan biologis suami. Berdandan saat bersama suami. Gunakan pakaian yang disukai suami. Dengan seperti itu, suami tidak akan tergoda oleh wanita lain.
Jika wanita bisa memenuhi kebutuhan suami, maka sangat membantu suami terhindar dari godaan/fitnah di luar rumah.
- Tidak melakukan ibadah-ibadah sunnah kecuali dengan ijin suami. Misal: puasa sunnah.
Perlu dipahami bahwa jika kewajiban kepada Allah bertemu dengan kewajiban kepada manusia (misal: suami atau orang tua), maka dahulukan kewajiban kepada Allah. Namun jika kewajiban kepada manusia bertemu dengan ibadah sunnah kepada Allah, maka dahulukan kewajiban kepada manusia. Misal: sedang shalat sunnah lalu dipanggil oleh orang tua, maka sholat tersebut harus dibatalkan.
- Mengenali karakter pasangaan
- Karakter laki-laki suka diperlakukaan sebagai pemimpin.
- Perempuan lebih suka diberi instruksi yang jelas.
- Laki-laki tidak suka diperhatikan, sedang perempuan lebih suka diperhatikan.
- Laki-laki banyak menggunakan akal, sedangkan perempuan lebih banyak menggunakan perasaan.
- Hati-hati dari musuh Allah yaitu syaiton. Jangan mudah minta cerai (bagi perempuan) dan jangan mudah memberi cerai (bagi laki-laki).
Prestasi terbesar bagi setan adalah merusak rumah tangga orang. Karena jika seseorang rusak rumah tangganya, maka akan berdampak pada banyak hal.
Rosul melarang bercanda dalam 3 hal, yaitu dalam hal Pernikahan, Perceraian, dan Rujuk. Jangan bercanda dalam 3 hal itu.
- Lapang dada, memaafkan, dan minta maaf.
Jika ada masalah, yang salah harus mau minta maaf dan yang benar harus memberi maaf. Semua harus berlapang dada.
- Jangan pernah libatkan orang ketiga kecuali ahlinya, yaitu ulama.
- Bagi yang punya anak sudah menikah, jangan mencampuri urusan rumah tangga anaknya.
- Usahakan jangan tinggal dengan orang tua/mertua, bila memungkinkan. Karena orang tua/mertua punya selera sendiri yang mungkin berbeda dengan kita. Hal itu bisa menimbulkan masalah.
- Islam adalah asas rumah tangga. Karenanya terapkan syariat Islam. Ciptakan suasana dan kondisi Islami terutama majelis ilmu.
- Usahakan tiap hari ada majelis ilmu.
- Radio, TV, DVD hanya yang islami.
- Tidak ada patung atau musik.
- Nasehat menasehati
Istri boleh menasehati suami dengan cara misal melemparkan pertanyaan.
- Sadari dunia itu sebentar, akhirat target utama.
Semua mukmin akan pindah ke akhirat, dunia hanya sebagai pencarian bekal saja. Semua cobaan akan ditinggalkan di dunia, fisik akan dikembalikan menjadi sempurna, semua laki-laki berpostur sama, semua perempuan berpostur sama, tidak ada buang air besar, tidak ada buang air kecil, keringat akan berbau seperti kasturi, semua akan dalam kondisi umur 33 tahun. Bersabarlah! Dunia hanya sebentar, akhiratlah yang kekal.
Soal-Jawab:
- Bagaimana istri yang sedang puasa qodho tapi suami ingin berhubungan biologis? Apakah boleh dibatalkan puasanya?
Suami yang harus bersabar. Istri tidak boleh batal karena puasanya termasuk puasa wajib. Puaskan suami dengan cara lain. Onani haram jika dilakukan sendiri, namun boleh dilakukan oleh istri.
- Hadits berhubungan malam jumat sama halnya membunuh 1000 yahudi, apa itu benar?
Hadits itu dusta (maudhu). Tapi memang ada lafadz lain bahwa sunnahnya menggabungkan mandi junub dengan mandi jumat. Namun yang berlafadz membunuh 1000 yahudi itu hadits dusta.
- Apakah harus ijin istri jika suami mau nikah lagi? Bagaimana jika istri malah minta cerai jika tetap nikah lagi, apakah boleh tidak dikabulkan cerainya?
Secara fiqh, tidak perlu ijin.
Namun suami harus berakal. Jangan lantas merasa poligami itu ada perintahnya, lalu dilakukan begitu saja.
Bangun poligami yang sehat. Keluarga dengan istri lama harus tetap bagus/harmonis. Kalau hal ini tidak diperhatikan, maka sama saja poligaminya hanya mengikuti hawa nafsu.
Tidak ada orang poligami yang membangga-banggakan dan dipamer-pamerkan lantas sukses poligaminya. Tidak boleh poligami hanya untuk kebanggaan status sosial saja.
Poligami karena terburu-buru dan hawa nafsu semata maka akan menjadi poligami yang tidak sehat.
Poligami yang sehat itu jika suami istri sudah berhasil membangun ukhuwah yang benar-benar baik.
Boleh saja tidak mengijinkan cerai istri. Tapi jangan lupa, istri pun punya hak untuk minta cerai jika merasa sudah tidak suka dengan suaminya.
Orang yang suka tegang/marah, dijamin gagal poligaminya. Karena harus menghadapi perempuan lebih dari satu.
Jangan pernah bilang poligami jika lantas keluarga yang pertama dibiarkan berantakan.
- Suami mentalak melalui sms, apakah sah?
Sah. Karena sms itu sama dengan surat. Kecuali sms nya palsu. Tapi diprioritaskan dengan disampaikan langsung talaknya.
- Bagaimana jika mau mengontrak rumah sendiri tapi orang tua melarang sampai mengatakan akan tidak menganggap anak jika sampai keluar rumah?
Cari ridho orang tua. Jelaskaan dengan baik. Negosiasikan dengan cara yang baik.
***
Semoga bermanfaat!
Surabaya, 19 Oktober 2015
Dipublikasi ulang dari blog saya.
“Ikatlah ilmu dengan tulisan”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H