Mohon tunggu...
Wisnuaji Gagat Priambada
Wisnuaji Gagat Priambada Mohon Tunggu... lainnya -

Lelaki yang 'terpaksa' mencari nafkah di dunia IT. Penikmat kopi. Sangat benci ketika kopi di cangkir sudah habis.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Penyusunan Master Plan TI: Mandiri atau Bersama Konsultan?

7 Oktober 2015   09:31 Diperbarui: 7 Oktober 2015   10:10 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
People Process Technology

Mungkin sering terdengar oleh praktisi IT ketika pihak manajemen perusahaan yang mungkin belum memahami esensi Master Plan TI (MPTI) mengatakan mengapa tidak kita susun sendiri MPTI perusahaan kita? Toh kita yang paling tahu proses bisnis kita. Atau justru mungkin sebaliknya, ada praktisi IT yang sering ditanya oleh pihak manajemen, kenapa kita harus mengerjakan sendiri MPTI? Kenapa tidak kita percayakan saja kepada ahlinya? Toh, kita kurang menguasai hal itu dan kita juga punya uang.

(Baca lebih dulu tentang MPTI: Master Plan TI dan Perannya dalam Menunjang Keberhasilan Implementasi TI)

Jadi yang satu, pihak manajemennya ingin penyusunan MPTI dikerjakan sendiri, mungkin karena pertimbangan biaya dan lain-nya. Sedang yang satunya, pihak manajemen ingin MPTI dikerjakan oleh konsultan yang memang fokus dan ahli di bidang itu, sehingga hasilnya pun maksimal.

Mana yang paling benar?

Tidak ada yang paling benar. Harus dilihat konteksnya di tiap perusahaan dulu.

 

Menyusun secara mandiri

Diantara kelebihan menyusun MPTI secara mandiri adalah tidak adanya biaya untuk konsultan. Walaupun sebenarnya jika ingin dihitung secara teliti, bisa jadi memang tidak ada biaya konsultan, namun tetap timbul biaya minimal cost untuk effort yang diberikan oleh karyawan internal ketika menyusun MPTI. Ingat, bahwa penyusunan MPTI melibatkan seluruh departemen. Sehingga memungkinkan karyawan di departemen lain itu harus menyisihkan waktunya untuk mengerjakan pekerjaan yang bukan rutinitasnya. Hal ini bukan tidak mungkin menimbulkan biaya, seperti biaya lembur, insentif tim dan lainnya. Belum lagi intangible costyang muncul jika MPTI tersebut gagal diterapkan. Padahal sudah capek-capek mengerjakan berminggu-minggu, eh hanya berakhir di laci saja. Namun, penyusunan MPTI secara mandiri ini biasanya memang dianggap tidak ada biaya oleh pihak manajemen karena yang dilihat hanya biaya konsultan saja.

Kelebihan lainnya antara lain jadwal penyusunan menjadi fleksibel karena tidak tergantung dengan kontrak konsultan. Namun kelebihan ini bisa jadi bumerang jika tidak hati-hati. Karena hal ini juga bisa menimbulkan molornya pengerjaan MPTI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun