Sahabat yang ditanya menjawab “Setiap hari amalanku ya seperti ini. Biasa-biasa saja”. Akhirnya Ibnu Umar pamit hendak pulang. Sebelum Ibnu Umar pergi, sahabat tersebut memanggil lagi. Dia berkata “Sebelum tidur saya selalu membayangkan orang-orang yang hari ini menyakiti saja. Dan saya berusaha menyebut namanya untuk saya maafkan. Karenanya saya tidur tanpa perasaan dengki”.
Sahabat yang dijamin jadi penghuni surga tersebut padahal hanya sahabat biasa. Bukan sahabat terkenal seperti Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali. Tapi karena sifat pemaafnya, beliau dijamin menjadi penghuni surga.
Rosul melarang muslim bermusuhan dengan muslim lainnya lebih dari tiga hari.
Muslim boleh berbohong dalam rangka mendamaikan orang yang bermusuhan. Misal: kita berbohong “Wah saya senang berjumpa denganmu” walaupun dalam hati masih ada rasa jengkel tapi kita berusaha menghilangkannya dan berkata baik padanya.
Senyummu di hadapan temanmu adalah sebuah sedekah. Amalan mudah namun berpahala besar.
2. Lisannya terjaga kehormatannya.
Jangan suka mencibir.
Jangan suka mudah berbicara seenaknya.
Kapan hari ada kyai di salah satu channel TV Jawa Timur yang dalam pengajiannya berkata yang tidak pantas. Menjelek-jelekkan Wahabi. Menyebutkan ciri-cirinya bercelana cingkrang, jenggotan, kalau takbiratul ikhram tangannya melebar. Padahal Wahabi itu apa? Wahabi itu siapa? Jangan mudah menjelek-jelekkan. Apalagi menanamkan kebencian pada saat pengajian.