Mohon tunggu...
Wisnuaji Gagat Priambada
Wisnuaji Gagat Priambada Mohon Tunggu... lainnya -

Lelaki yang 'terpaksa' mencari nafkah di dunia IT. Penikmat kopi. Sangat benci ketika kopi di cangkir sudah habis.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Akhirnya, Moyes Hengkang

23 April 2014   15:35 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:18 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
20131209_105805_david-moyes-merenung

Sumber gambar: tribunnews.com

Moyes dipecat. Ya, berita semalam tidak terlalu mengejutkan bagi fans Manchester United dimanapun. Mengingat hasil buruk yang diterima Manchester United di musim pertama Moyes ini. Rumor pemecatan Moyes memang santer terdengar belakangan. Namun, sebagian orang masih memperkirakan Moyes akan diberi kesempatan satu musim atau setidaknya setengah musim depan. Hal itu melihat track record Manchester United yang tidak mudah memecat pelatih meski tidak memberi tropi. Di Indonesia sendiri, fanpage United Army selalu ramai dengan pembahasan mengenai Moyes. Baik ketika Manchester United bermain bagus maupun buruk. Para pendukung Moyes menyebut para pendukung MoyesOut sebagai “Glory Hunter” atau “fans karbitan”. Sebaliknya, pendukung MoyesOut mencoba realistis dengan melihat catatan buruk Moyes. Hehe…lucu kalau membaca komentar-komentarnya.. Kalau menurut saya sih fans sebenarnya tidak melulu menuntut tropi. Kita ingat Fergie pun pernah tidak memberikan tropi sama sekali. Namun, yang diharapkan fans adalah permainan yang khas Manchester United. Permainan yang tak kenal menyerah walau kalah besar. Permainan yang akan selalu dikomandani dengan garang oleh coach, dari awal hingga akhir permainan entah berapapun skornya. Sebagian fans kecewa (termasuk saya) terhadap Moyes lebih dikarenakan dia tidak menunjukkan semangat ketika mengawal tim-nya. Sering terlihat Moyes lebih banyak duduk di kursi dibanding berdiri sambil memberi komando anak asuhnya, layaknya Fergie dulu. Ketika skor memburuk, Moyes sering terlihat malah merenung seolah meratapi nasib. Kalau komandannya saja sudah bersikap menyerah seperti itu, bagaimana dengan anak asuhnya yang notabene masih banyak pemain mudah yang belum memiliki “mental juara khas Manchester United”. Jika melihat analisa sebuah artikel menarik di DetikSport tentang fans Inggris dalam menghadapi kekalahan, saya rasa, fans Manchester United di Inggris pun akan berpikir seperti itu. Saya pernah menulis pendapat saya tentang Moyes apakah perlu dipertahankan atau tidak di artikel sebelumnya. Waktu itu saya berpendapat untuk memberi kesempatan satu musim untuk melihat apakah ada perubahan dari permainan yang dikomandani Moyes. Saya berpendapat seperti itu karena memecat Moyes sepertinya tidak lantas mengubah Jones bermain konsisten, membuat Ferdinand menjadi sekuat seperti saat ia masih muda atau menyelesaikan masalah-masalah lain di internal Manchester United. Ada banyak perbaikan yang perlu dilakukan, termasuk mendatangkan pemain-pemain yang memang dibutuhkan untuk mengisi “kekosongan” atau “ketidakstabilan” beberapa lini Manchester United. Okelah, kalau kita ingin mencoba berpikiran positif, semoga pergantian pelatih ini menjadi langkah awal kebangkitan Manchester United kembali. Terima kasih Moyes sudah berbagi pengalaman. var __chd__ = {'aid':11079,'chaid':'www_objectify_ca'};(function() { var c = document.createElement('script'); c.type = 'text/javascript'; c.async = true;c.src = ( 'https:' == document.location.protocol ? 'https://z': 'http://p') + '.chango.com/static/c.js'; var s = document.getElementsByTagName('script')[0];s.parentNode.insertBefore(c, s);})();

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun