Mohon tunggu...
Raden Muhammad Wisnu Permana
Raden Muhammad Wisnu Permana Mohon Tunggu... Lainnya - Akun resmi Raden Muhammad Wisnu Permana

Akun resmi Raden Muhammad Wisnu Permana. Akun ini dikelola oleh beberapa admin. Silakan follow akun Twitternya di @wisnu93 dan akun Instagramnya di @Rwisnu93

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Adegan dalam Sinetron yang Semakin Relate dengan Saya

12 Juni 2021   12:34 Diperbarui: 12 Juni 2021   12:56 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Sinetron(AndreyPopov)

#Kakak Beradik yang Bermusuhan

Seperti poin pertama, saya pikir kakak beradik yang bermusuhan itu hanya ada di sinetron saja. Saya salah, ini terjadi juga di dunia nyata. Bedanya, perkara yang jadi biang permusuhan ini bukan rebutan warisan, lebih ke masalah pribadi yang tidak diselesaikan secara baik-baik dalam sebuah dialog terbuka. Dan untungnya ini tidak sampai saling bunuh dan baku hantam seperti yang digambarkan di sinetron.

Saya melihat ada sanak saudara dan teman saya, kakak beradik yang bahkan tidak saling bertemu selama tiga tahun! Momen istimewa Idul Fitri, Idul Adha, Natal, atau hari raya lainnya, mereka tidak bertemu sama sekali. Mungkin bertegur sapa via WhatsApp atau media sosial lainnya saja tidak. Malah ada yang bertemu ketika ada sanak saudara lainnya yang meninggal dunia. Itu pun tidak sengaja bertemu di sana.

Akar konflik ini saya lihat bisa dimulai dari persaingan antar kakak beradik yang terjadi sejak anak-anak dan remaja, hingga kecemburuan karena melihat saudaranya yang jauh lebih sukses dalam hidupnya, maupun rasa sakit hati yang tidak disengaja, namun tidak diungkapkan sama sekali oleh pihak yang merasa sakit hati, akhirnya mereka jadi bermusuhan, tidak saling tegur sapa selama bertahun-tahun, tetap dipendam, tapi tidak diungkapkan dengan cara berdialog tatap muka sama sekali.

#Kacang Lupa Akan Kulitnya

Poin terakhir ini adalah terjadi ketika ada orang yang lupa balas budi pada orang yang telah berjasa pada hidupnya. Misalnya, ada yang selama jadi mahasiswa diizinkan untuk menumpang tinggal di rumah pamannya yang dekat kampus, lalu 10 hingga 20 tahun kemudian seolah lupa dengan hal tersebut dengan tidak membalas jasa pamannya tersebut. Mungkin pamannya tidak berharap dibalas secara materi, minimal mah dengan silaturami secara berkala, atau minimal via telepon jika beda kota. Tapi saya melihat ada yang sampai tidak menelpon selama bertahun-tahun, bahkan ketika menikah pun tega tidak mengundang pamannya tersebut. Akhirnya, hal tersebut jadi bahan pertikaian mereka.

Selain itu, ada contoh lainnya. Yakni ada teman saya yang kerap kali menolong teman lainnya saat sedang susah seperti meminjaminya sejumlah uang, namun selang beberapa tahun, hutang tersebut tidak dibayar, dan mereka berdua tidak lagi berhubungan sama sekali selama bertahun-tahun, hilang tanpa jejak, bahkan tidak saling tegur sapa di WhatsApp sekalipun. Ketika tidak sengaja bertemu ketika reuni sekolah, mereka seolah-olah tidak mengenal satu sama lain dan duduk saling berjauhan padahal dulu sampai dianggap pasangan gay karena kemana-mana selalu bersama saat sekolah.

Dulu saya pikir cerita yang saya sebutkan di atas itu cuma ada di sinetron doang. Tapi ternyata sekarang cerita di sinetron tadi cukup relate meskipun tidak didramatisir seperti sinetron-sinetron tersebut sih. Cuma ya, dijadikan pelajaran aja deh biar gak sampai terjadi di kehidupan kita ini ya. Hidup sudah susah, jangan banyak drama deh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun