Ketika saya mengikuti Ustad A, pengikut Ustad B akan berkata Ustad A adalah Ustad radikal dan anarkis. Bakhan disinyalir terafiliasi dengan kelompok teroris seperti Isis dan Al-Qaeda. Lalu pengikut Ustad A berkata bahwa ini propaganda Amerika Serikat dan Yahudi untuk memfitnah Umat Islam. Ketika saya mengikuti Ustad C, pengikut Ustad A dan Ustad B berkata bahwa Ustad C adalah Ustad liberal dan sekuler yang diutus oleh Amerika Serikat dan Yahudi untuk menghancurkan akidah Umat Islam dari dalam.
Jadi tidak saja agama minoritas saja yang kesulitan untuk memeluk agama di Indonesia. Dengan beragama mayoritas saja, masih ada pelabelan dan pengkotak-kotakan yang sangat serius, dengan adu dalil dan ayat-ayat kitab suci serta saling bongkar aib masing-masing kelompok. Pokoknya betul-betul pusing sehingga saya sendiri bingung dibuatnya.
Bahkan saya yang berkuliah di Universitas Islam Bandung saja, setiap dosen, karyawan dan mahasiswanya sendiri, Islamnya beda-beda. Tambah bingung saja. Mungkin memang paling benar saya ini jadi pengikut Tuan Orochimaru saja atau jadi pengikut Lord Voldemort saja deh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H