"bersenang-senang (having fun)" dalam diri mereka. Hal ini dikarenakan adanya ketidakpuasan yang dirasakan dalam kehidupan sehari- hari. Smartphone dianggap lebih aman dan berguna jika dibandingkan dengan individu lainnya.
Secara fungsinya, manusia adalah makhluk sosial dengan kebutuhan yang mendalam untuk saling berbagi, saling membantu dan merasa sebagai sesama anggota kelompok. Menurut Fromm (dalam Widodo, 2005) tuntutan menjadi manusia sosial inilah yang justru menjadi sebuah kekuatan yang menyebabkan terjadinya alienasi dalam diri manusia, karena manusia hanya melakukan hal apa yang dapat membuat dirinya diterima, sebagai bentuk penyesuaian diri.
Merasa terasing, sendiri dan merasa tidak ada yang peduli dengan kondisi diri adalah efek penggunaan smartphone yang dilaporkan. Individu yang menggunakan smartphone secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama dilaporkan mengalami perubahan mood, perasaan dan orientasi. Untuk mereka yang memiliki kepribadian yang introvert, penggunaan smartphone dan akses contennya memunculkan perasaan yang berbeda seperti yang terjadi didunia nyata, dan pada taraf lebih lanjut memunculkan depresi.
sosial memiliki hubungan yang significant dengan penggunaan smartphone. Umumnya subjek yang memiliki tingkat ketergantungan tinggi terhadap smartphone karena dirinya tidak mampu memulai interaksi sosial di dunia nyata, umumnya mereka merasa lebih nyaman untuk berinteraksi dengan menggunakan smartphone yang mereka miliki.
Ketergantungan terhadap smartphone yang sangat tinggi menimbulkan banyak masalah serius baik fisik maupun psikologis. Dengan banyaknya sekarang mahluk hidup yang memiliki smartphone maka semakin juga banyak mahluk hidup yang tidak peka terhadapa lingkungan sekitar. Keteregantungan Smartphone juga sangat bahaya sekali untuk anak-anak kecil lantaran meraka tidak lagi saling ketemu satu sama lain untuk bermain melainkan mereka bertemu lewat media sosial atau bermain game online bersama. Keseringan anak-anak bermain smartphne juga tidak baik untuk mereka di lingkungan, Kurangnya berkomunikasi dengan teman-teman sebaynya bahkan parahnya lagi mereka akan jarang juga berkomunikasi dengan orang. Rasa peduli yang dimiliki oleh anak-anak akan menurun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H