Mohon tunggu...
Wisnu wicaksana
Wisnu wicaksana Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemred Media Reformasi Indonesia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Media Dan Informasi

Selanjutnya

Tutup

Nature

Carsa Hamdani: Jangan Jadikan TPA Burangkeng Tempat Pencitraan, tapi Perhatikan Kondisi Lingkungan agar Lebih Baik

23 Maret 2021   23:49 Diperbarui: 24 Maret 2021   00:05 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabupaten Bekasi - Fenomena kondisi lingkungan di sekitar TPA (Tempat Pembuangan Akhir)  Burangkeng yang kumuh, gersang dan banyak lalat masih  terlihat. Hal itu merupakan dampak dari lokasi Desa Burangkeng, Kec. Setu, Kab. Bekasi, yang dijadikan tempat pembuangan akhir sampah milik Pemkab Bekasi. Selasa, (23/03/2021).

Saat dikonfirmasi awak media, Carsa Hamdani ketua PRABU Peduli Lingkungan menuturkan, "Kami tidak keberatan jika desa kami dijadikan sebagai tempat penampungan sampah se-Kabupaten Bekasi, namun desa kami seharusnya di utamakan dalam berbagai sisi, baik disisi SDA dan SDM"."Peran berbagai stakeholder untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan masyarakat harus dari berbagai lintas sektoral, masalah penghijauan, pendidikan, infrastruktur, dan kondisi sosial ekonomi kearifan lokal masih banyak yang belum tersentuh," lanjutnya.

Carsa  juga menegaskan, banyak wakil rakyat yang datang kesini entah apa maksud dan tujuan mereka namun yang kami rasakan saat ini, belum signifikan dan bahkan seolah-olah hanya pencitraan.

"Aspirasi masyarakat yang menjadi akar rumput di sekitar TPA Burangkeng tidak dikaji secara mendalam bahkan belum ada keberpihakan secara holistik yang signifikan kepada warga dan lingkungan sekitar TPA Burangkeng," tambahnya.

"Hal itu yang sangat kami sayangkan, karena kami juga masyarakat Kab. Bekasi yang mau menerima dan merasakan dampak adanya sampah yang dihasilkan oleh warga di seluruh Kabupaten Bekasi," tutupnya. (Wsn)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun